Entri Populer

Tuesday, 21 February 2012

Lanjutan Kejurnas 4


Matahari kembali terbit dari ufuk timur menghangatkan suasana di pagi hari. Sama seperti hari-hari biasanya, tapi terjadi hal yang luar biasa. Karena akhirnya kita sampai di final juga, setelah latihan begitu lama, menempuh perjalanan yang panjang, pertandingan yang melelahkan, menguras emosi, mental, fisik, akhirnya ada yang sampai final juga. Ya ini final, kalau tidak sekarang kapan lagi bung…..
Yang pertama tanding di final Agung, Mas Adin, baru setelah itu Wawan AE. Yang unik di partai final ini, pertandingan akan di siarkan ke giant screen. Sebelumnya akan ada MC yang akan memanggil kedua peserta dengan memanggil julukannya masing-masing, mirip pertandingan tinju. Sebelum partai final ada pertandingan kategori getaran terlebih dahulu baru partai final.
Tanda-tanda kemenangan sudah terlihat dari awal. Lawannya sejak pagi sibuk nurunin berat badan, waktu tanding pasti energinya dah terkuras banyak. Selain itu Agung belum di panggil tapi sudah ada di sudut pertandingan, beserta official. Tiba-tiba ada official dari tim laen, eh ternyata Agung belum main hahaha, sudah g sabar sepertinya. Saat dah mau tanding dan kedua pesilat jabat tangan, setelah di cek kukunya Agung panjang, harus di potong dulu. Memotong kuku di saat pertandingan sudah di mulai bisa merusak konsentrasi.
Tapi semua bisa terlewati, final kelas E putra pun di mulai. Sudah kelihatan di detik-detik pertama, lawannya Agung g banyak bergerak, entah menghemat tenaga apa tenaganya dah habis duluan. Instruksi mas Yonk agar Agung sering-sering melakukan jatuhan atau gamparan, karena lututnya pasti capek buat nurunin berat badan. Percobaan gamparan bawah yang pertama masih bisa di hindari. Saat mulai mendekat tiba-tiba Agung menggunakan guntingan dan berhasil menjatukan lawannya. Sontak para suporter berteriak-teriak, meramaikan suasana gelanggang. Di pertengahan babak pertama, ketika terjadi jual beli serangan, tendangan lawannya Agung bisa di tangkap dan berhasil di jatuhkan i. Langsung suporter berteriak-teriak lagi “ tak kenal lelah dukung mas Agung, juara 1 kelas E balik, hohooooo hohoooooo kita di sini AREMA!!!”
Babak kedua di mulai. Sepertinya instruksinya tetap sama. Waktu lawannya melakukan serangan, Agung cukup menghindar setengah langkah, menyapu kaki depan sambil mendorong badan lawan sampai jatuh. Poin 3 lagi untuk Agung. Menjelang babak kedua berakhir, ketika lawannya Agung menendang cukup di hindari terus badan lawannya di dorong, sehingga lawannya terjatuh lagi. Langsung saja suporter bersorak-sorak dan berteriak agar pertandingan dihentikkan karena kelihatan tidak seimbang. Babak ketiga di mulai. Melihat poin yang sudah di dapat di babak 1 dan 2, di babak ketiga Agung lebih main aman. Menunggu sambil muter gelanggang, meskipun begitu Agung malah dapat jatuhan, bukan hanya 1, 2 malahan. Bahkan wasit pun meminta pendapat juri apakah pertandingan di lanjutkan atau di hentikan saja. Tapi ternyata pertandingan tetap di lanjutkan. Serangan-serangan di babak terakhir tidak banyak, bahkan lawannya Agung tidak berusaha mengejar poin yang tertinggal. Babak ketiga berakhir, dan keputusan pemenang Agung yang jadi juara 1, Alhamdulilah.
Yang spesial di partai final di mulai dari pertandingan mas Adin. Pesilat berada di pintu barat dan timur menunggu di panggil oleh announcer. Sambil di iringi musik, di layar giant screen muncul foto kedua pesilat, mulai dari asal cabang, tinggi, berat badan serta julukan masing-masing. Lawannya mas Adin berasal dari cabang kabupaten tangerang berada di sudut merah. Waktu di depan pintu masuk, setiap atlet selain di dampingi official juga di kawal keamanan dari panitia. Sambil di sebutkan tentang berat badan dan tinggi badan, lawannya mas Adin mendapat julukan “Pukulan maut dari barat”. Setelah itu berjalan menuju gelanggang.
Mas Adin berada di sudut biru, berangkat dari pintu sebelah timur. Sama seperti lawannya, tapi julukannya mas Adin “Tendangan Kilat dari Timur Jawa” kok bukan avatar saja y hahahaaha. Setelah kedua pesilat berada di gelanggang, pertandingan pun di mulai. Pertandingan juga dapat dilihat di layar. Pada babak pertama mas Adin langsung mengeluarkan tendangan-tendangan sampingnya yang maut. Berkali-kali tendangan sampingnya mas Adin masuk, lawannya cuma diem saja, tidak sempat bergerak. Pukulan maut tidak ada yang keluar, tapi tendangan kilat yang berulang kali mengenai lawan.
Babak kedua di mulai, sepertinya gaya petarungan mas Adin di babak kedua berubah. Tidak mengeluarkan tendangan kilatnya, tetapi mas Adin juga menggunakan pukulan di kombinasi tendangan kilat, mungkin mas Adin mau mengeluarkan pukulan kilat juga hehehe. Justru dengan kombinasi pukulan dan tendangan, semakin mendesak pukulan maut. Akhirnya menjelang babak kedua berakhir mas Adin berhasil menjatuhkan pukulan maut. Seketika itu juga suporter langsung berteriak-teriak. Pak Tik pun ikut memberi semangat hahaha.
Di babak ketiga, pukulan maut berusaha mengejar poin yang tertinggal. Sesaat berhasil mendesak tendangan kilat, terjadi pertarungan adu samping yang cepat. Kalau melihat langsung pasti bakalan menonton pertarungan yang seru. Akhirny mas Adin berhasil menguasai keadaan lagi, mengeluarkan tendangan kilatnya lagi dan babak ketiga pun berakhir. Waktu pengumuman pemenang bukan ketua pertandingan yang menyebutkan sudut mana yang menang, tapi announcernya. Tapi itu tidak masalah, karena yang jadi pemenangnya adalah mas Adin tendangan kilat dari timur jawa.
Setelah mas Adin, Wawan yang bertanding. Karena cabang malang lupa tidak membawa bendera, Wawan juga sepertinya tidak membawa bendera dari cabang madiun, akhir e bendera kolat UB yang di iket di punggung e Wawan, sama seperti petinju-petinju yang membawa bendera dari negaranya sendiri. Wawan berada di sudut biru, sebelum di mulai pertandingan, foto-foto terlebih dulu hahaha. Akhirnya pertandingan di mulai, lawan e dari cabang Bali, orang e tinggi, bahkan lebih tinggi dari Wawan. Aq lupa apa julukan e lawan e Wawan ini. Giliran Wawan yang di panggil, kalau Wawan julukan e “Pendekar dari kaki Gunung Lawu”.
Babak pertama di mulai. Detik-detik pertama masih meraba-raba kekauata lawan, juga melihat jangkaun lawan e Wawan harus hati-hati, jangan sampai masuk jarak tembak lawan. Di satu kesempatan lawan e Wawan bergerak maju, langsung di sirkel bawah sama Wawan, beruntung dia g kena. Meskipun jarak jangkauan serangan lawan e Wawan panjang, tapi tendangan e terlalu pelan, kesempatan buat serangan balik. Ketika sudah berhadapan, lawan e Wawan nendang depan, Wawan langsung geser dikit ke kanan, sebelum kaki lawan e di turunkan, Wawan langsung melakukan serangan beruntun, 4-5 kali. Menjelang babak kedua berakhir, Wawan berusaha gamparan bawah, tidak berhasil, tapi malah Wawan di anggap jatuh, yang namanya gamparan bawah pasti harus menjatuhkan badan. Tapi keputusan wasit tetap mengesahkan jatuhan, tapi ketua pertandingan menghentikan pertandingan dan meminta pendapat para juri.
Setelah mendengar keputusan juri, keputusan tidak berubah. Wawan di anggap kena jatuhan, lawannya mendapat poin 3. Suporter tak peduli, tetap mendukung Wawan supaya Juara 1. Babak kedua di mulai . di detik-detik awal babak kedua Wawan langsung berinisiatif melakukan serangan. Pukulan mengarah ke lawan, tapi lawannya mundur setengah langkah terus menendang samping, kena kepala Wawan, pelindung kepala e sampai terlepas. Tapi Wawan g terpengaruh, selam wasit belum menghentikan pertandingan tetep lanjut. Mendapat serangan tersebut lawannya membalas juga, akhir e Wasit menghentikan pertandingan karena lebih dari 4 serangan. Lawannya Wawan sepertinya tidak mendengar, tetap melakukan pukulan, tapi ancang-ancangnya dari atas, mengenai tulang, Wawan langsung terjatuh.
Wawan g bisa bangun, berusaha bangun tapi terjatuh lagi. Lawannya mendapat teguran karena mengambil ancang-ancang dari atas, juga tidak berhenti ketika wasit menyuruh berhenti. Karena tidak bisa melanjutkan pertandingan akibat kesalahan lawan, langsung keputusan pemenang tentu saja Wawan yang jadi Juara 1. Tapi masih belum tenang karena wawan belum bisa bangun. Petugas kesehatan, senior berusaha mengobati, tapi Wawan masing mengerang kesakitan. Sepertinya patah, kalau g cuma bergeser saja tulang belikat sebelah kanan. Ketika Wawan sudah agak tenang, dan g kesakitan lagi langsung di bawa ke kamar. Alhamdulilah waktu habis keluar lift ketemu sama lawan e mas Yonk yang ahli ortopedi.
Kita minta tolong bisa mengembalikan seperti semula apa tidak. Menurutnya bisa tapi akan sakit sekali. Y sudah, di jlan deket e lift orangnya berusaha ngobati. Tapi masih di pegang dikit saja Wawan sudah teriak, kami khawatir. Ternyata kakinya di injak sama Agung wkwkwkwwk. Di suruh bayangin yang bagus-bagus biar g berasa sakit, entah bayangin apa Wawan, cuma dia aja yang tahu hehehe. Tangannya Wawan di putar, tapi karena sakit terpaksa sambil di tahan. Masnya bilang harus rileks biar bisa di puter dan kembali seperti semula. Akhirnya di puteran ketiga pengobatan singkat di tempat terbatas berhasil. Tulang belikatnya kembali di posisi semula. Alhamduliah.
Langsung istirahat di kamar, sambil packing, besok kita pulang, tapi jalan-jalan dulu hehe. Setelah bertanding saatnya liburan.

2 comments:

  1. sak aken rek gak ono sing komen hahaha....

    ReplyDelete
  2. gpp mas, yang penting dah di lihat 638 kali wkwkwkwkw

    ReplyDelete