Matahari
kembali terbit dari ufuk timur menghangatkan suasana di pagi hari. Sama seperti
hari-hari biasanya, tapi terjadi hal yang luar biasa. Karena akhirnya kita
sampai di final juga, setelah latihan begitu lama, menempuh perjalanan yang
panjang, pertandingan yang melelahkan, menguras emosi, mental, fisik, akhirnya
ada yang sampai final juga. Ya ini final, kalau tidak sekarang kapan lagi bung…..
Yang
pertama tanding di final Agung, Mas Adin, baru setelah itu Wawan AE. Yang unik
di partai final ini, pertandingan akan di siarkan ke giant screen. Sebelumnya
akan ada MC yang akan memanggil kedua peserta dengan memanggil julukannya
masing-masing, mirip pertandingan tinju. Sebelum partai final ada pertandingan
kategori getaran terlebih dahulu baru partai final.
Tanda-tanda
kemenangan sudah terlihat dari awal. Lawannya sejak pagi sibuk nurunin berat
badan, waktu tanding pasti energinya dah terkuras banyak. Selain itu Agung
belum di panggil tapi sudah ada di sudut pertandingan, beserta official.
Tiba-tiba ada official dari tim laen, eh ternyata Agung belum main hahaha,
sudah g sabar sepertinya. Saat dah mau tanding dan kedua pesilat jabat tangan,
setelah di cek kukunya Agung panjang, harus di potong dulu. Memotong kuku di
saat pertandingan sudah di mulai bisa merusak konsentrasi.
Tapi
semua bisa terlewati, final kelas E putra pun di mulai. Sudah kelihatan di
detik-detik pertama, lawannya Agung g banyak bergerak, entah menghemat tenaga
apa tenaganya dah habis duluan. Instruksi mas Yonk agar Agung sering-sering
melakukan jatuhan atau gamparan, karena lututnya pasti capek buat nurunin berat
badan. Percobaan gamparan bawah yang pertama masih bisa di hindari. Saat mulai
mendekat tiba-tiba Agung menggunakan guntingan dan berhasil menjatukan
lawannya. Sontak para suporter berteriak-teriak, meramaikan suasana gelanggang.
Di pertengahan babak pertama, ketika terjadi jual beli serangan, tendangan
lawannya Agung bisa di tangkap dan berhasil di jatuhkan i. Langsung suporter
berteriak-teriak lagi “ tak kenal lelah dukung mas Agung, juara 1 kelas E
balik, hohooooo hohoooooo kita di sini AREMA!!!”
Babak
kedua di mulai. Sepertinya instruksinya tetap sama. Waktu lawannya melakukan
serangan, Agung cukup menghindar setengah langkah, menyapu kaki depan sambil
mendorong badan lawan sampai jatuh. Poin 3 lagi untuk Agung. Menjelang babak
kedua berakhir, ketika lawannya Agung menendang cukup di hindari terus badan
lawannya di dorong, sehingga lawannya terjatuh lagi. Langsung saja suporter
bersorak-sorak dan berteriak agar pertandingan dihentikkan karena kelihatan
tidak seimbang. Babak ketiga di mulai. Melihat poin yang sudah di dapat di
babak 1 dan 2, di babak ketiga Agung lebih main aman. Menunggu sambil muter
gelanggang, meskipun begitu Agung malah dapat jatuhan, bukan hanya 1, 2
malahan. Bahkan wasit pun meminta pendapat juri apakah pertandingan di
lanjutkan atau di hentikan saja. Tapi ternyata pertandingan tetap di lanjutkan.
Serangan-serangan di babak terakhir tidak banyak, bahkan lawannya Agung tidak
berusaha mengejar poin yang tertinggal. Babak ketiga berakhir, dan keputusan
pemenang Agung yang jadi juara 1, Alhamdulilah.
Yang
spesial di partai final di mulai dari pertandingan mas Adin. Pesilat berada di
pintu barat dan timur menunggu di panggil oleh announcer. Sambil di iringi
musik, di layar giant screen muncul foto kedua pesilat, mulai dari asal cabang,
tinggi, berat badan serta julukan masing-masing. Lawannya mas Adin berasal dari
cabang kabupaten tangerang berada di sudut merah. Waktu di depan pintu masuk,
setiap atlet selain di dampingi official juga di kawal keamanan dari panitia.
Sambil di sebutkan tentang berat badan dan tinggi badan, lawannya mas Adin
mendapat julukan “Pukulan maut dari barat”. Setelah itu berjalan menuju
gelanggang.
Mas
Adin berada di sudut biru, berangkat dari pintu sebelah timur. Sama seperti
lawannya, tapi julukannya mas Adin “Tendangan Kilat dari Timur Jawa” kok bukan
avatar saja y hahahaaha. Setelah kedua pesilat berada di gelanggang,
pertandingan pun di mulai. Pertandingan juga dapat dilihat di layar. Pada babak
pertama mas Adin langsung mengeluarkan tendangan-tendangan sampingnya yang
maut. Berkali-kali tendangan sampingnya mas Adin masuk, lawannya cuma diem
saja, tidak sempat bergerak. Pukulan maut tidak ada yang keluar, tapi tendangan
kilat yang berulang kali mengenai lawan.
Babak
kedua di mulai, sepertinya gaya petarungan mas Adin di babak kedua berubah. Tidak
mengeluarkan tendangan kilatnya, tetapi mas Adin juga menggunakan pukulan di
kombinasi tendangan kilat, mungkin mas Adin mau mengeluarkan pukulan kilat juga
hehehe. Justru dengan kombinasi pukulan dan tendangan, semakin mendesak pukulan
maut. Akhirnya menjelang babak kedua berakhir mas Adin berhasil menjatuhkan
pukulan maut. Seketika itu juga suporter langsung berteriak-teriak. Pak Tik pun
ikut memberi semangat hahaha.
Di
babak ketiga, pukulan maut berusaha mengejar poin yang tertinggal. Sesaat
berhasil mendesak tendangan kilat, terjadi pertarungan adu samping yang cepat. Kalau
melihat langsung pasti bakalan menonton pertarungan yang seru. Akhirny mas Adin
berhasil menguasai keadaan lagi, mengeluarkan tendangan kilatnya lagi dan babak
ketiga pun berakhir. Waktu pengumuman pemenang bukan ketua pertandingan yang
menyebutkan sudut mana yang menang, tapi announcernya. Tapi itu tidak masalah,
karena yang jadi pemenangnya adalah mas Adin tendangan kilat dari timur jawa.
Setelah
mas Adin, Wawan yang bertanding. Karena cabang malang lupa tidak membawa
bendera, Wawan juga sepertinya tidak membawa bendera dari cabang madiun, akhir
e bendera kolat UB yang di iket di punggung e Wawan, sama seperti
petinju-petinju yang membawa bendera dari negaranya sendiri. Wawan berada di
sudut biru, sebelum di mulai pertandingan, foto-foto terlebih dulu hahaha.
Akhirnya pertandingan di mulai, lawan e dari cabang Bali, orang e tinggi,
bahkan lebih tinggi dari Wawan. Aq lupa apa julukan e lawan e Wawan ini.
Giliran Wawan yang di panggil, kalau Wawan julukan e “Pendekar dari kaki Gunung
Lawu”.
Babak
pertama di mulai. Detik-detik pertama masih meraba-raba kekauata lawan, juga
melihat jangkaun lawan e Wawan harus hati-hati, jangan sampai masuk jarak
tembak lawan. Di satu kesempatan lawan e Wawan bergerak maju, langsung di
sirkel bawah sama Wawan, beruntung dia g kena. Meskipun jarak jangkauan
serangan lawan e Wawan panjang, tapi tendangan e terlalu pelan, kesempatan buat
serangan balik. Ketika sudah berhadapan, lawan e Wawan nendang depan, Wawan
langsung geser dikit ke kanan, sebelum kaki lawan e di turunkan, Wawan langsung
melakukan serangan beruntun, 4-5 kali. Menjelang babak kedua berakhir, Wawan
berusaha gamparan bawah, tidak berhasil, tapi malah Wawan di anggap jatuh, yang
namanya gamparan bawah pasti harus menjatuhkan badan. Tapi keputusan wasit
tetap mengesahkan jatuhan, tapi ketua pertandingan menghentikan pertandingan
dan meminta pendapat para juri.
Setelah
mendengar keputusan juri, keputusan tidak berubah. Wawan di anggap kena
jatuhan, lawannya mendapat poin 3. Suporter tak peduli, tetap mendukung Wawan
supaya Juara 1. Babak kedua di mulai . di detik-detik awal babak kedua Wawan
langsung berinisiatif melakukan serangan. Pukulan mengarah ke lawan, tapi
lawannya mundur setengah langkah terus menendang samping, kena kepala Wawan,
pelindung kepala e sampai terlepas. Tapi Wawan g terpengaruh, selam wasit belum
menghentikan pertandingan tetep lanjut. Mendapat serangan tersebut lawannya
membalas juga, akhir e Wasit menghentikan pertandingan karena lebih dari 4
serangan. Lawannya Wawan sepertinya tidak mendengar, tetap melakukan pukulan,
tapi ancang-ancangnya dari atas, mengenai tulang, Wawan langsung terjatuh.
Wawan
g bisa bangun, berusaha bangun tapi terjatuh lagi. Lawannya mendapat teguran
karena mengambil ancang-ancang dari atas, juga tidak berhenti ketika wasit
menyuruh berhenti. Karena tidak bisa melanjutkan pertandingan akibat kesalahan
lawan, langsung keputusan pemenang tentu saja Wawan yang jadi Juara 1. Tapi
masih belum tenang karena wawan belum bisa bangun. Petugas kesehatan, senior
berusaha mengobati, tapi Wawan masing mengerang kesakitan. Sepertinya patah,
kalau g cuma bergeser saja tulang belikat sebelah kanan. Ketika Wawan sudah
agak tenang, dan g kesakitan lagi langsung di bawa ke kamar. Alhamdulilah waktu
habis keluar lift ketemu sama lawan e mas Yonk yang ahli ortopedi.
Kita
minta tolong bisa mengembalikan seperti semula apa tidak. Menurutnya bisa tapi
akan sakit sekali. Y sudah, di jlan deket e lift orangnya berusaha ngobati.
Tapi masih di pegang dikit saja Wawan sudah teriak, kami khawatir. Ternyata
kakinya di injak sama Agung wkwkwkwwk. Di suruh bayangin yang bagus-bagus biar
g berasa sakit, entah bayangin apa Wawan, cuma dia aja yang tahu hehehe.
Tangannya Wawan di putar, tapi karena sakit terpaksa sambil di tahan. Masnya
bilang harus rileks biar bisa di puter dan kembali seperti semula. Akhirnya di
puteran ketiga pengobatan singkat di tempat terbatas berhasil. Tulang
belikatnya kembali di posisi semula. Alhamduliah.
Langsung
istirahat di kamar, sambil packing, besok kita pulang, tapi jalan-jalan dulu
hehe. Setelah bertanding saatnya liburan.
sak aken rek gak ono sing komen hahaha....
ReplyDeletegpp mas, yang penting dah di lihat 638 kali wkwkwkwkw
ReplyDelete