Hari
pertama 7 juli 2010
Pagi
hari di Jakarta, tidak terlalu dingin daripada di Malang, tidak
menusuk tulang. Setelah bangun pagi, shalat subuh persiapan untuk
latihan ringan sebelum pertandingan. Kita latihan di dekatnya mushola
antara gelanggang dan penginapan. Tempatnya cukup luas dan tidak
terlalu banyak orang yang lewat. Setelah membawa peralatan untuk
latihan semua atlit turun untuk latihan. Setelah berdoa pemanasan,
senam, setelah itu mengasah teknik masing-masing, karena sudah hari H
tidak perlu latihan berat-berat.
Setelah
agak lama, kita mencari tempat lagi karena sudah mulai ramai.
Akhirnya kita menemukan seperti pendopo, ada matrasnya juga. Pendopo
ini ada di sebelah barat gelanggang. Setelah tadi mengasah teknik
masing-masing sekarang memakai punching pad, yang megangi mas Joko,
maklum badannya gede haha. Tiap orang antri untuk menyerang yang
sasarannya punching pad, tidak perlu keras-keras yang penting untuk
jaga kondisi saja. Di sebelah barat pendopo juga ada seperti
gelanggang terbuka, berbentuk lingkarang dan di tengahnya terdapat
rumput, sedangkan tempat duduk berada di pinggir yang melingkar
juga.. Setelah dirasa cukup, ada intrsuksi sebentar dari Pak Tik.
Habis itu kembali ke padepokan, ada partai pembuka dulu, setelah itu
acara pembukaan Kejurnas MP.
Setelah
di kamar, ada yang mandi dulu dan ada yang sarapan cepat. Tapi biar
tidak over sarapan pagi cuma roti di tambah sosis, susu dan di tambah
buah ( sehat y jadi atlet). Tidak makan nasi jaga-jaga biar tidak
over berat badannya. Setelah beres semua, pakai seragam menuju
gelanggang. Hari pertama…SEMANGAT!!!!
Yang
di pertandingkan ada kategori perkelahian bebas, rangkaian gerak
berpasangan, rangkaian gerak bebas, rangkaian gerak terikat, stamina
tenaga dan power, dan yang terakhir getaran. Kita cuma mengikuti di
kategori perkelahian bebas. Di kategori perkelahian bebas ada dua
jenis pertandingan yakni untuk di tingkat balik dan kombinasi. Yang
unik dari pertandingan MP yakni sebelum melakukan pertandingan,
setiap atlit terlebih dahulu melakukan pematahan benda keras. Untuk
tingkat balik menggunakan teknik tebangan bawah, tebangan datar dan
tendangan samping. Sasarannya adalah beton cor sesuai kategori, di
tambah sabetan datar dengan sasaran dua besi dragon. Nah kalau ingin
bisa bertanding minimal 2 benda harus patah, kalau tidak patah maka
akan gugur. Dan perlengkapan pesilat yang di pakai cuma cap protector
dan pelindung kepala. Tidak memakai body protector dan boleh
menendang kepala.
Setelah
beberapa partai tidak ada yang tanding, baru Mas Adin yang sukses
pematahan, lawannya juga sukses pematahan. Mas Adin berada di sudut
biru, Mas Yonk sebagai official. Setelah memakai pelindung kepala dan
pelindung tulang kering di mulailah pertandingan pertama. Prok prok
prok ayo Mas Adin Semangat!!!! Awal-awal babak pertama tidak terlalu
seru, masih meraba-raba kekuatan lawan masing-masing. Beberapa
pukulan dan tendangan percobaan yang di keluarkan dan belum mengenai
sasaran.
Babak
kedua sudah mulai panas, tapi masih berhati-hati. Mungkin karena
tidak memakai body protector serangan yang di keluarkan harus mantep
biar tidak lengah malah kena serangan balik yang telak. Di menit
terakhir babak kedua Mas Adin mendapat bantingan, ketika lawannya
menendang tidak terlalu keras, tendangannya dapat di tangkep, habis
itu di banting. Dan disahkan oleh wasit. Tapi bajunya mas Adin robek
karena bantingan tadi, di hentikan sebentar untuk ganti baju. Babak
ketiga mulai ada jual beli serangan, sudah mulai seru. Ketika babak
ketiga selesai dan pengumuman pemenang, alhamdulilah mas Adin yang
memenangkan pertandingan. Jalan masih panjang mas.
Setelah
pertandingan Mas adin selesai di adakan upacara pembukaan. Yang belum
tanding tetep istirahat di penginapan, yang lainnya ikut upacara
pembukaan.
Setelah
upacara pembukaan, pertandingan di lanjutkan lagi. Peraturan mulai
berubah lagi melihat di awal-awal tidak ada yang bisa tanding.
Sekarang setelah menggunakan teknik yang di pakai, kalau tidak ada
yang patah boleh pakai ujung siku bawah. Nah setelah pembukaan
selesai yang tanding berikutnya aku hehe. Aku yang kurus gini harus
berhadapan dulu dengan beton-beton 3 yang ada di depan ku wkwkwkw.
Tebangan datar, tebangan bawah, tendangan samping tidak ada yang
patah pada pukulan pertama. Nah pada pukulan terakhir boleh memakai
ujung siku bawah. Tapi meskipun menggunakan ujung siku bawah rasanya
beton masih melawan, sampai cenut-cenut rasanya tangan ku. Berhubung
harus dua yang patah terpaksa memakai tangan kanan lagi soalnya g
yakin ma tangan kiri. Dan alhamdulilah patah juga meskipun dengan
rasa cenut-cenut di tangan, ngankat tangan sampai tidak kuat, lemes
hehe. Tapi yang lawan ku tidak patah betonnya meskipun sudah
menggunakan ujung siku bawah juga, waktu melihat rekamannya rasanya
ngilu sendiri kalau melihat g patah.
Setelah
itu Agung yang tanding, sama sepertiku Agung di pemukulan pertama
tidak patah. Tapi ketika ujung siku bawah patah semua, lawannya juga
berhasil, pertandingan pun berlanjut. Agung berada di sudut merah,
karena setelah Agung yang tanding selanjutnya adalah Mas Yonk yang
tanding, aku yang bagian merekam pakai handycam. Setelah pematahan
tadi masih ngilu, waktu megang handycam sampai goyang-goyang sendiri
padahal tidak terlalu berat hehe. Pada babak pertama masih
tenang-tenang saja, karena kelas berat mainnya santai tapi kalau
powernya pasti besar-besar semua, babak pertama lawannya Agung dapat
teguran pertama karena ketika sudah di hentikan oleh wasit tetap aja
mukul. Pada babak kedua jual beli serangan sudah mulai banyak
terjadi. Lawannya Agung dapat teguran lagi karena ketika Agung sirkel
bawah masih saja tetap di serang. Pada pertengahan babak kedua,
lawannya Agung menendang sabit dan berhasil di tangkap oleh Agung dan
di jatuhkan, tambahan 3 angka untuk Agung. Pada babak ketiga sudah
lemas semua, fisik sudah menurun. Serangan tetap banyak tapi tidak
bertenaga. Tapi di satu kesempatan lawannya Agung dapat di jatuhkan
dengan sirkel bawah hore hore ( meyemangati dengan tangan linu haha).
Ketika lawannya Agung memukul tapi terlalu tinggi di kenakan teguran
untuk kedua kalinya. Menjelang babak ketiga berakhir Agung dapat
jatuhan lagi dengan sirkel bawah. Dan babak ketiga selesai, waktu
pengumuman pemenang Alhamdulilah Agung pemenangnya. Tetep semangat.
Setelah
pertandingannya Agung, berlanjut sang master kita master Yonk hehe.
Mas Yonk yang turun di tingkat kombinasi cukup pematahan 2 stang
dragon dan 1 beton dengan ujung siku bawah. Mas Yonk turun di kelas F
kombinasi, setelah semua persiapan selesai, pertandingan di mulai.
Awal-awal babak pertama, ketika mas Yonk melakukan serangan, lawannya
tetep diem, g mundur apa menghindar, terpaksa mas Yonk lebih
berhati-hati dalam mengeluarkan serangannya, bukan karena apa, pasti
lawannya ini menunggu sesuatu yang menjadi keahliannya. Akhirnya di
pertengahan babak kedua, ketika mas Yonk mengeluarkan tendangan
sabit, meskipun tidak terlalu tinggi, tapi berhasil di tangkap, dan
berhasil dijatuhkan, padahal kalau di lihat secara slow motion,
tendangan mas Yonk belum jadi sudah di ambil dari bawah, dan kenapa
kok bisa banting sampai di balik, ketika tendangan sabit k`nan e mas
Yonk bisa di pegang, mas Yonk di angkat keatas di bantu kakinya untuk
mendorong ke atas. Karena jatuhan tersebut mas Yonk tidak bergerak
untuk beberapa detik. Semua team dan official terdiam untuk beberapa
detik. Karena tidak dapat bangun, maka wasit mulai menghitung, kalau
sampai 10 mas Yonk tidak bangun maka akan dinyatakan kalah teknik.
Setelah beberapa saat tidak bangun, mas Yonk berguling ke luar
matras, tapi wasit tetap menghitung. Temen-temen melihat mas Yonk
bisa bergerak, langsung memberi semangat agar dapat melanjutkan
pertandingan. Tapi sampai hitungan ke sepuluh, mas Yonk tidak dapat
melanjutkan pertandingan lagi. Akhirnya dinyatakan kalah.
Setelah
tanding mas Yonk ketemu dengan lawannya tadi, ngobrol-ngobrol dan
tanya apakah dadanya masih sakit. Ternyata lawannya tadi pernah ikut
seleksi sea games hahaha dan sekarang sedang kuliah S2 tentang
fisioterapi. Y udah mas Yonk minta dipijitin hehehe. Sambil di
pijitin mas Yonk juga cerita kalau umurnya sudah 37 (padahal
peraturannya maksimal umur 35, anaknya juga sudah 3) meskipun kalah
tetep semangat mas. Setelah itu kembali ke kamar untuk istirahat,
besok yang belum tanding juga masih banyak. Hari pertama terlewati,
hari esok sudah menunggu
No comments:
Post a Comment