Entri Populer

Monday 23 July 2012

Gunung Bromo

Perjalanan Menuju Gunung Bromo

Bromo, untuk kedua kalinya akhirnya aku ke bromo lagi. Karena pernah ke bromo akhirnya aku jadi penunjuk jalan ke bromo. Yang mengusulkan jalan-jalan ke bromo mbak def, mas tomin. Setelah mengajak kesana kemari akhirnya yang jadi berangkat bertambah elsha, topan, asep, dina, mas surya sama temannya. Setelah dirundingkan akhirnya berangkatnya hari jumat malam jam 12.
Rencananya kita akan berangkat lewat jalur nongkojajar. Sebenarnya ada tiga rute unyuk menuju Gunung Bromo. Bisa lewat tumpang, probolinggi, dan nongkojajar. Kita memilih jalur nongko jajar karena jalannya cukup mudah dan tidak terlalu jauh. Sebelum berangkat kupersiapkan dulu ervan biar tidak mogok di tengah jalan. Tapi karena habis di servis tinggal pengecekan terakhir sebelum berangkat saja. Juga kunci-kunci jangan sampai ketinggalan, tekanan ban juga.
Sunrise di Penanjakan Bromo
Sunrise di Penanjakan Bromo




Perjalanan pertama masih melewati kota Malang menuju singosari, lawang sampai pertigaan menuju nongkojajar. Karena sudah malam jalannnya sudah agak lenggang. Tapi kita tidak terburu-buru yang penting selamat sampai tujuan. Masih di kota jadi masih banyak rumah-rumah di sebelah kanan dan kiri kita, ada lampu penerangan jalan juga. Setelah melewati jembatan layang di Lawang, kira-kira 20 menit ada pertigaan yang menuju nongkojajar. Kalau hari sabtu biasanya ada yang jaga untuk membantu nyebrang jalan. Tapi kita berangkat hari jumat jadi sepi.
 Kalau dari arah Malang tidak kelihatan penunjuk jalan menuju nongkojajar, tapi kalau dari arah surabaya bisa kelihatan. Jadi kalau tidak pingin kesasar, setiap habis melewati pertigaan coba di lihat ke belakang. Jadi setelah Lawang, Purwosari (sebelum kebun raya purwodadi). Setelah belok kanan kita ikuti jalan terus sampai menemukan pertigaan yang ada tugunya. Kecil tidak seperti tugu Malang. Di pertigaan ini belok kanan. Kalau siang pasti tidak bingung, mengikutin jalan yang di aspal saja.
Setelah itu ikutin jalan terus sampai menuju pasar Nongkojajar. Karena malam tidak ada banyak orang tidak tau itu pasar apa bukan. Tapi sebagai petunjuk arah di pertigaan ada masjid di sebelah kiri. Nah kita belok ke arah kiri. Setelah ini jalanan mulai menanjak sedikit. Kaki sudah berasa dingin, maklum tidak pakai kaos kaki. Jalan pelan-pelan saja, karena malam tidak hafal keadaan sekitar.
Setelah dari pasar, tidak beberapa lama akan menemukan pertigaan lagi. Di pertigaan ini kita belok ke arah kanan. Jalannya sudah mulai berlobang. Harus pandai milih jalan. Habis ini kita melewati daerah hutan. Keadaannya sangat gelap, jalannya rusak parah. Tapi jangan khawatir di pinggir jalan ada marka yang terkadang kelihatan, berarti jalan yang kita lewati benar. Selama kiat beriringan jadi tidak begitu gelap.
Jalan yang rusak parah sekitar 1 Km, habis itu kita akan menemukan desa. Jalannya tetap naik tapi tidak sebegitu parah. Setelah itu kita akan menemukan pertigaan di desa terakhir. Kita belok kanan saja. Disini jalannya lumayan bagus. jalannya mulai berkelok-kelok, tetep waspada. Hawanya sekarang benar-benar dingin. Kaki sesekali merasa kram, hidung mbeler.
Tak berapa lam kemudian kita menemukan tempat beristirahat. Banyak yang istirahat sebentar untuk mengahangatkan badan dengan berdiri di tong sambil membakar kayu bakar. Ada yang istirahat di pos. oh iya tempat istirahat ini hanya sebuah pos satpam yang kecil. Sekedar mengistirahatkan otot. Tapi kita tetep lanjut, setengah perjalanan lagi menuju gunung Bromo.
Jalan yang kita lewati setelah ini melewati bukit dan menuruni bukit, sesekali kita menemukan tikungan tajam langsung tanjakan naik. Motor benar-benar harus siap hehe. Tak beberapa lama kemudian kita sampai di tempat peminjaman jeep dan penginapan. Kalau lurus kita menuju penginapan, kita belok kanan. Perjalanan pun tetap dilanjutkan. Tangan sudah benar-benar dingin. Tanjakan dan turunan kita temukan. Di kiri sesekali kita melihat Gunung Bromo berdiri kokoh sendirian, diterangi cahaya bulan dan bintang.
Akhirnya kita sampai di pos sebelum masuk taman nasional bromo tengger semeru. Disini banyak yang menjual sarung tangan dan kerpus. Jadi yang lupa tidak bawa bisa beli disini. Juga yang mau mengisi bensin. Perjalanan pun dilanjutkan kembali. Setelah ini harusnya kita berhenti untuk membayar tiket masuk, tapi ketika kita datang posnya tutup jadi kita jalan lagi hehe.
Kita tidak ke Gunung Bromo terlebih dulu, kita naik ke penanjakan dulu untuk melihat sunrise. Jadi ketika menemukan pertigaan kita belok kanan dulu untuk ke penanjakan. Tunggu sebentar ya Gunung Bromo, nanti siang kamu pasti akan mendakimu. Jalannya naik terus, kiri kanan hutan semua. Akhirnya jam 3 pagi sampai di penanjakan. Kita yang pertama datang hehe. Warung-warung juga masih belum ada yang buka.
Setelah markir motor, langsung dinginnya hawa penanjakan menusuk tulang. Langsung pakai kerpus, kaos kaki, pakai sarung juga. Lalu kami menunggu di depan warung sambil mengiigil brrrr. Singlet, kaos, baju lengan panjang, jaket dobel, celana 2 masih berasa dinginnya.  Entah berapa kali hidung ini meler haha. di depan warung juga di kasih arang untuk menghangatkan tangan dan kaki. Cukup untuk memanaskan badan untuk beberapa detik.
Jam 4 keadaan agak terang,cahaya pagi sedidkit demi sedikit. Di bali bukit rona merah cahaya pagi mulai terlihat. Sunrise di penanjakan 21 April 2012 Subhanallah…perlahan-lahan kegelapan mulai menghilang. Tampak gunung Bromo,gunung Batok dan Gunung Semeru. Juga kabut yang menyelimuti pantai pasir.


Bromo yang biasa kita lihat

Puncak Gunung Bromo

Mantap




Setelah matahari benar-benar muncul, suasana sudah agak hangat. Penanjakan yang tadinya ramai sekarang sepi. Semua menuju ke Gunung Bromo. Kita setelah foto-foto melanjutkan ke gunung Bromo. Tinggal turun saja, ketika di pertigaan kita belok kiri. Jalannya tanah. Tapi di turunnan terakhir jalannya rusak parah, juga ada lubang yang cukup dalam. Setelah perjuangan mengerem selama beberapa menit akhirnya sampai di lautan pasir. Karena musim hujan lautan pasirnya agak keras. Dan setelah perjalanan berdebu, akhirnya sampai juga di Gunung Bromo. Oh iya perjalanan pulangnya kita lewat probolinggo, agak jauh tapi jalannya lumayan bagus.

Rute lewat Nongkojajar

Malang– Nongkojajar  – Tosari- Wonokitri -Gunung Bromo
Rute Tumpang
Malang – Tumpang– gubugklakah - Jemplang - Gunung Bromo
Rute Probolinggo
Malang_ Probolinggo- Lumbang -Ngadisari - Cemoro Lawang – Gunung Bromo

Malang, 8 Juli 2012

Cap Jempol
Awan Jingga










 

























































2 comments:

  1. mau tanya gan, kalo bw mobil bisa gak masuk ke penanjakan aj?

    ReplyDelete
  2. waduh maaf baru lihat, sudah ke penanjakan ?

    ReplyDelete