Sekitar
jam 2 pagi lagi-lagi kebangun, keretanya berhenti lagi. Udaranya jadi
panas, pengap kebangun dah. Kabarnya ada kereta anjlok, jadi jalurnya
gantian. Nah kereta kita yang ekonomi dengan terpaksa berhenti agar
kereta bisnis bisa jalan lebih dulu. Tapi nunggu lama, kira-kira 30
menit. Ya udah karena lama banyak penumpang yang turun, sekedar
mengambil nafas, meregangkan otot, ada yang ke kamar mandi.
Temen-temen juga banyak yang turun untuk ke kamar mandi.
Tapi
kira-kira 15 menit petugas kereta meniup peluit. Penumpang yang masih
di kamar mandi buru-buru naik kereta. Semua penumpang berlarian,
takut ketinggalan kereta mungkin. Setelah penumpang naik semua, masih
nunggu beberapa menit lagi baru keretanya jalan. Akhirnya keretanya
jalan lagi, melanjutkan tidur hhoooaaaammmh.
Sekitar
jam 5 pagi dah sampai tegal , hmmmm masih lama. Di sini bahasanya
juga sudah mulai berubah lagi. Bermacam-macam yang menjual dagangan,
mulai dari mijon, makanan, baterai hp, kipas dan lain sebagainya.
Hypermart saja yang bisa ngalahin jenis barang yang di jual hihihihi.
Sekarang
dah agak longgar, meskipun kereta masih penuh. Tapi sampah banyak
yang berserakan. Untung ada orang yang bersihin, menyapu semua sampah
dari depan sampai belakang. Setelah di sapu akhirnya kelihatan lebih
bersih, tapi ternyata yang nyapu tadi minta ongkos seikhlasnya, tapi
gpp baru ini yang usaha dulu baru minta bayaran daripda cuma
minta-minta saja.
Perkiraan
jam 10an sudah nyampai Jakarta, tetapi kok masih belum sampai ya.
Yang membuat lama, soalnya keretanya selalu berhenti di setiap
stasiun, maklum kereta ekonomi. Mulai dari stasiun mana gitu jalur
kereta ada dua, jalur yang satu untuk kereta bisnis, jalur satunya
untuk kereta ekonomi. Udah lama, panas, gerah belum mandi juga
nyampur jadi satu. Ayo Jakarta cepet sampai ….
Akhirnya
sekitar pukul 13.00 wib kita sampai di stasiun terakhir. Stasiun
Pasar Senen. Selamat datang di Jakarta, tapi tunggu dulu ya ibu kota,
kamu bukan tujuan utama kami, tujuan kami adalah Padepokan Pencak
Silat TMII, kami datang untuk mengalahkan semua lawan-lawan kami.
Kami datang untuk menang aamiin…. Langkah pertama menuju
gelanggang.
Stasiun
pasar senen dimana, padepokan TMII dimana, kan enak kalo habis turun
dari kereta langsung padepokan hehe. Setelah memastikan tidak ada
barang yang ketingggalan di kereta kita mulai berjalan keluar
stasiun. Kita nunggu di depan stasiun dulu, katanya nunggu seseorang
buat nganterin ke Padepokan TMII. Seperti biasa stasiun selalu ramai,
ada banyak yang jualan juga. Melihat menunya bikin lapar, tapi cuma
beli minum saja, beli minuman dingin, makannya di Padepokan saja biar
tenang.
Setelah
ditunggu akhirnya datang juga. Tapi cuma 1 mobil gak mungkin muat.
Jadi mesti nyarter angkot dulu. Nunggu lagi, padahal dah gerah,
panasnya Jakarta mulai berasa. Setelah angkotnya datang, kita semua
naik. Berdesak-desakkan yang penting semuanya terangkut. Sedangkan
para senior malang naik mobil, mungkin aja anak MP yang dulu ikut di
malang terus kerja di Jakarta. Perjalanan kira-kira memakan waktu 30
menit dari Stasiun ke Padepokan.
Tidak
banyak yang bisa diceritakan ketika didalam angkot. Setelah keluar
dari Stasiun, selain banayak banguna yang terlihat cuma jalanan saja,
q kurang tahu jalan apa saja yang penting nyampai Padepokan. Jakarta
masih tetep seperti q maen ke rumah saudaraku di Jakarta dulu, tapi
kita belum menemukan kemacetan. Orang bilang kalo ke Jakarta belum
menemukan kemacetan rasanya kurang pas wkwkwkw. Beberapa langkah lagi
menuju Padepokan Silat TMII.
Akhirnya
setelah 23 jam perjalanan akhirnya sampai juga di Padepokan Pencak
Silat Taman Mini Indonesia Indah.
Padepokan
Pencak Silat berada satu kompleks dengan Taman Mini Indonesia Indah.
Di Taman Mini terdapat berbagai macam wahana, mulai dari suku,
budaya, dan karena Silat merupakan salah satu kesenian asli
Indonesia, maka dibangun Padepokan Pencak Silat juga di bangun di
Taman Mini Indonesia Indah. Setelah memasuki pintu gerbang Taman
Mini, ada pos penjagaan. Kita bilang Kejurnas Merpati Putih langsung
saja diperbolehkan masuk. Setelah melewati pos penjagaan kita sudah
disambut dengan taman yang berjajar di kanan dan kiri kita. Setelah
berjalan beberapa menit akhirnya This is it Padepokan Pencak Silat
yang di tunggu-tunggu.
Setelah
menurunkan barang-barang dari angkot, kita mulai berjalan menuju
Padepokan. Tapi karena senior dari cabang belum datang, kita nunggu
di taman deketnya padepokan, sambil meregangkan badan setelah
perjalanan yang melelahkan.
Sambil
nunggu senior dari cabang, kita melihat keadaan di luar Padepokan.
Yang kelihatan dari padepokan masih stadion tempat pertandingan.
Tempat pertandingan cukup luas, cukup untuk dua matras. Di depan
Gelanggang terdapat beton yang sangat banyak, mungkin itu adalah
beton yang di gunakan untuk pematahan sebelum pertandingan. Betonnya
kalau dilihat-lihat sungguh mengerikan hahaha. Di tiap beton ada
tulisan A,B,C,D untuk membedakan kekuatan dari beton tersebut. Itulah
lawan kita yang pertama sebelum pertandingan di mulai. Keadaan masih
capek, sudah di suguhi pemanadangan yang mendebarkan. Tetap
semangat..
Karena
di tunggu belum juga datang, kita akhirnya nunggu di lobby
penginapan. Bisa istirahat juga di lobby. Padepokan ini selain
Gelanggang pertandingan juga terdapat tempat penginapan.
Penginapannya cukup luas juga. Ada 4 lantai, penginapannya membentuk
huruf L, kamarnya ada di sebelah utara dan selatan, cukup banyak juga
kamar disini, jadi kalau mengadakan pertandingan di Padepokan Taman
Mini tidak repot mencari penginapan.
Setelah semuanya
berada di lobby, waktu tanya ke resepsionis, cabang malang belum
nyewa kamar, jadi nunggu senior saja soalnya bilangnya udah pesen
kamar. Sambil nunggu ada yang duduk-duduk di kursi, jalan-jalan di
sekitar penginapan, tapi yang tidak ketinggalan yakni kipas-kipas,
maklum gerah banget beda dengan di Malang. Berhubung belum makan,
tugasnya official untuk beli makan. Untuk sementara cuma di beliin
ketoprak.
Di
lobby masih belum banyak orang, mungkin belum datang kalau gak masih
istirahat di kamar masing-masing. Q sudah bayangin empuknya kasur,
dinginnya air, pasti enak banget. Tinggal masuk kamar kok lama banget
ya, perut keroncongan juga. Akhirnya makanannya sampai juga.
Berhubung dari pagi belum makan, nasi ketoprak e di habisin. Masalah
diet dipikir nanti saja wkwkwkw. Karena di kereta sudah mandi sauna,
pasti berat badan dah turun, makan ketoprak pasti tidak banyak
pengaruh e dengan berat badan (semoga).
Setelah
makan, para senior akhirnya datang juga. Ternyata setelah ditanyakan
ke resepsionis sudah nyewa dua kamar. Kita ada di lantai 3, senior di
lantai 4. Setelah mengambil barang-barang, kita langsung menuju
kamar. Di kamar ada 2 kasur tingkat, dan 1 kasur biasa, pasti tidak
cukup buat kita semua ( kita 15 orang totalnya). Nah waktu mau ke
kamar ada 2 kasur yg di taruh di deket tembok, ya udah kita ambil
aj, lumayan hahaha. Tapi buat official yang cewek nanti tidur di
rumahnya Gita, biar cukup penginapan e, soalnnya rumahnya Gita ada di
Jakarta. Lumayan ada yang bisa di repotin.
Setelah
di dalam kamar, bongkar-bongkar perlengkapan pribadi ma keperluan
buat tanding. Barang-barang yang di bawa dari Malang yakni punching
pad 1, aqua 1 kardus, cap protector, skipping, heater, kabel rol dan
banyak lagi yang lainnya. Barang wajib yang tidak boleh ketinggalan
dan pasti di pakai sebelum tanding yakni timbangan hehehe. Nanti
pasti dikit-dikit nimbang badan, sabar ya timbangan kamu pasti
sering diinjak-injek.
Setelah semua beres,
nganterin Gita dulu ke depan penginapan, mau di jemput papanya. Nanti
malam Gita balik lagi buat jemput official yang cewek. Stelah
nganterin Gita, mandi. Akhirnya bisa mandi juga. Setalah seharian
badan terasa lengket, badan seger capeknya agak terkurangi.
Setelah
mandi dan makan malam kita jalan-jalan lihat gelanggang. Tapi ada sms
dari senior ada latihan supaya waktu pematahan besok pagi bisa
lancar. Setelah latihan balik lagi ke kamar untuk istirahat The Big
Day is Tommorow.
Bersambung....
No comments:
Post a Comment