Hari kedua
Selamat
pagi Jakarta, hari kedua, Wawan AE ( Wawan dari Madiun,selanjutnya ditulis
Wawan AE y hehe) yang tanding. Karena kemarin belu, tanding , jadi pematahan
terlebih dulu. Ketika tendangan samping betonnya bisa patah, tapi ketika
sasaran yang lain belum patah. Sementara itu ketika wawan masih berusaha
melakukan pematahan, lawannya ternyata tidak berhasil melakukan pematahan.
Wawanb harus bisa matahkan 1 benda lagi agar bisa lolos langsung tanpa
melakukan pertandingan, mungkin karena grogi sehingga kurang 1 benda lagi tidak
patah-patah. Alhamdulilah di kesempatan terakhir patah juga. Dan langsung lolos
ke semifinal.
Sore
harinya giliran mas Adin lagi yang tanding, karena kemarin dah melakukan
pematahan, jadi sekarang tidak perlu pematahan lagi. Seperti biasa mas Adin
tidak pakai pasang, terus memakai kuda-kuda melayang ( ada start melayang,
kuda-kuda melayang ada juga lho hehe). Sekarang main e lebih santai, tidak
kayak kemarin, dan Alhamdulilah menang lagi. Semifinal menunggu mu mas
Waktu
pertandingan sesi malam, giliran atlet yang cewek turun gelanggang, ada Lydia
yang turun di kelas A putri dan Rona yang turun di kelas B putri. Yang tanding
Lydia dulu di gelanggang 1. Karena cewek benda untuk pematahan di ganti stang
pompa semua, untuk tebangan bawah dan sabetan. Lydia sebelum berangkat beratnya
sekitar 52 kg, jadi ketika kita nonoton pertandingan Lydia sibuk nurunin berat
badan, makan g pakai nasi, pesen makanan khusus ke official. Dan ketika nimbang
berat badan sebelum pertandingan berat e akhirnya bisa 49. Semangat Lydia!!!
Ketika pertandingan di mulai kelihatan permainan Lydia tidak seperti biasanya,
tapi ketika sampai di pertengahan babak kedua, Lydia tidak bisa melanjutkan
pertandingan. Badannya lemes, maklum sejak di jakarta diet terus. Semangat, di
coba kesempatan yang akan datang, jangan nangis lagi kan dah sampai Jakarta J
Setelah
Lydia selanjutnya Rona yang turun gelanggang. Rona sang peramu obat mujarab
buat team hehe. Waktu pematahan hampir aja tidak berhasil, untung aja Mas Poeng
bilang dari tribun kalau gerakannya salah trus suruh di ulang sekali lagi.
Karena perintah langsung dari Mas Poeng semua nurut, tapi yang memberi
pengarahan Mas Amos. Dan akhirnya patah juga. Pertandingan akhirnya berlanjut.
Seperti biasa Rona selalu bersemangat ketika pertandingan, terlalu bersemangat
sampai tidak mendengar instruksi dari official. Tiga babak berlalu, dan ketika
pengumuman pemenang, lawannya Rona yang
jadi pemenang. Tetep semangat Rona, bantu-bantu jadi team konsumsi sekarang y
hehe.
Jadi
yang maju ke semifinal aq, Agung, Wawan AE, mas Adin. Selangkah lagi menuju
final. Semangat !!!!!!
Setelah
pertandingan segera istirahat, jalan yang menentukan ke final adalah hari esok.
Tapi ketika sudah tidur, aku kebangun, entah pertandingan besok apa kepanasan,
meskipun sudah pakai AC tapi hawanya tetep panas, padahal di kamar sebelah
benar-benar dingin. Di kamar kita kalau g AC nya rusak, kebanyakan orang, soal
e sekitar 13 orang yang tidur hehe. Daripada bengong motret-motret sebentar y
Agung
meskipun sudah tidur, tapi refleknya masih keluar. G tau lagi ngimpi fight atau
gimana. Yang berani tidur sama Agung cuma Mas Adin saja. Jadi biasa kalau
mendengar suara gaduh malam-malam haha. Yang lainnya seperti ikan pindang yang
dijejer kalau tidur, yamg penting muat dan bisa tidur hehehe. Terus untung
kemarin nemu kasur yang di taruh di luar, jadi bisa di pakai, meskipun tiap
pagi ada yang bersih-bersih, tapi orang e tidak tanya kok bisa muncul tambahan
satu kasar.
Setelah
bangun pagi, yang masih tanding pemanasan terus latihan ringan sebentar.
Latihannya di depan kamar, ada jalan yang menuju tangga, agak luas dikit jadi
latihannya di situ saja. Setelah dirasa cukup, mandi terus sarapan habis itu ke
gelanggang. Tapi aku g ikut, karena kemungkinan siang baru tanding, jadi
istirahat di kamar saja.
Pertandingan
untuk sesi pagi selesai, istirahat untuk shalat jum’at. Di kompleks TMII ada
satu masjid yang mungkin sudah tahu semua, nama e masjid At Tien. Masjidnya
cukup dekat dengan penginpan, dari penginapan sudah kelihatan, kurang lebih
jaraknya 100 meter. Kupikir karena di tempat wisata masjidnya sepi, ternyata
ketika sudah shalat jum’at penuh juga. Cukup luas juga masjid e, ada 3 tingkat.
Yang bawah untuk wudhu, sedangkan 2 tingkat lainnya untuk tempat shalat. Karena
berangkatnya agak telat, akhirnya tiak bisa masuk ke dalam masjid, cuma di
teras samping. Ada tivinya juga jadi bisa lihat khatibnya langsung hehe. Seperti
biasa, rasanya sejuk, tenang, damai kalau sudah di masjid. Setelah shalat
jum’at siap-siap, semifinal menanti.
Setelah
pemanasan, peregangan, teknik bentar akhirnya nama ku di panggil juga. Lawan ku
sekarang berasal dari cabang klaten. Setelah persiapan selesai, pertandingan
pun di mulai. Awal-awal babak pertama masih meraba-raba kekuatan lawan,
tendangan depannya cukup cepat juga, sesekali tak ambil mesti lepas, meskipun
badannya kecil ternyata gerakannya cepat juga. Instruksi dari official supaya
pakai sapuan, soal e dari tadi dia gunakan kaki kanan, kaki kirinya mati. Tapi
official yang satu suruh maju saja, bingung saya haha. Ketika sirkel bawah,
sengaja atau tidak kakinya lawan ku kena kepala ku, untuk sementara kepala
berasa pusing, mata gelap sebentar. Kurang tau kena teguran apa tidak. Waktu
istirahat di kompres bentar biar ngurangi nyeri. Babak kedua tetap menggunakan
metode yang sama, ambil jual beli serangan mencari kesempatan untuk jatuhan. Tapi
di satu kesempatan tendangan ku berhasil di pegang, soalnya ketika ada benturan
tiba-tiba sakit, akhirnya lawan ku dapat 3 poin. Istirahat babak kedua gantian
ngompres pergelangan kaki yang kanan. Babak ketiga di mulai, sekarang lebih
main lepas, sekarang atau tidak sama sekali (biasa masih belum panas, jadi g
semangat). Babak ketiga lebih menarik, lebih semangat. Dan babak ketiga pun
berakhir, waktu pengumuman pemenang, lawanku yang menang.
Jadi
cuma dapat juara 3, alhamdulilah. Setelah peregangan sebentar kembalim lagi ke
kamar. Badan memar, mata memar, pergelangan kaki sakit. Tapi itu yang membuat
pingin lagi dan lagi dan lagi untuk tanding lagi. Ketika sampai di kamar,
langsung semua yang yang memar di kompres untuk mengurangi nyeri.
Setelah
ini ada pertandingan kategori stamina dan tenaga, setelah itu baru Wawan AE,
mas Adin, Agung yang tanding. Aku istirahat saja hehe. Ternyata kategori
stamina dan tenaga melebihi jadwal yang di tentukan. Sampai jam 10 malam baru
selesai, apalagi tadi hujan dan bocor juga atap e. stelah di keringkan
pertandingan di mulai lagi. Saat itu aku dan yang mau tanding tidur, karena
jadwalnya tidak jelas. Setelah itu di telpon suruh bangunin yang mau tanding
soalnya pertandingan akan di mulai. Sambil siap-siap q bikin energen, buat
ngisi perut biar ada tenaga e buat tanding.
Pertandingan
semifinal kelas E Balik jam 22.30 WIB. Karena jadwalnya simpang siur, penonton
dan atlet e hampir saja g ada yang datang. Meskipun dah malam, dah sepi
pendukung dari Cabang Malang tetap ada karena kami Arema loyalitas tanpa batas,
tidak hanya di sepak bola haha. Setelah berdoa bareng, Agung mulai persiapan.
Pertandingan semifinal mulai menunjukkan aksi yang terbaik, enak untuk di
tonton.
Babak
pertama di mulai, detik-detik pertama ketika Agung menyerang, lawannya berhasil
menghindar dan menyapu Agung. Untung Agung tidak kehilangan keseimbangan, malah
berhasil menjatuhkan lawannya, tapi tidak di sahkan sama wasit. Pertandingan di
mulai lagi, ketika lawannya mengeluarkan tendangan samping, tapi secepat kilat
Agung melakukan sirkel bawah dan berhasil menjatuhkan lawannya, lawannya
terjatuh. Poin 3 untuk Agung. Ketika lawannya jatuh sontak para suporter
berteriak-teriak memberi semangat, “di hentikkan saja pertandingannya,
kasihannya jurinya dah malam”. Apalagi ketika lawannya setelah di jatuhkan dan
waktu berdiri, memberi kode ke official supaya pertandingan di hentikkan karena
kakinya sakit, tapi sama officialnya suruh melanjutkan lagi-lagi suporternya
teriak “ uwes uwes, ngesakno atlet e”.
pertandingan di lanjutkan, karena sakit lawannya Agung mengeluarkan serangan
yang tidak terarah. Lawannya Agung mulai pincang, kuda-kudanya sudah tidak
stabil, ketika akan melakukan serangan tiba-tiba lawannya jatuh, wasit
menghentikkan pertandingan. Langsung pengumuman pemenang. Cuma berlangsung 1,5
menit. Akhirnya Agung melaju ke babak final. “Tak kenal lelah dukung mas Agung,
Juara 1 kelas E balik.. hooohooooohooooo kami di sini MP Malang”.
Setelah
Agung, langsung Wawan AE yang tanding. Suporter semua bilang, pakai tutup mata
pasti menang dah hahaha. Babak pertama di mulai, awal-awal babak pertama Wawan
langsung sapuan bawah, tapi tidak jatuh. Di pancing-pancing lawannya tidak
bergerak, akhir e Wawan menyerang dulu. Mendapat serangan dari Wawan, lawannya
juga tidak banyak perlawanan. Ketika babak pertama mau berakhir, sekali lagi
wawan mengeluarkan sapuan bawah lagi dan berhasil. Lawannya langsung jatuh,
tambahan 3 poin untuk Wawan. Meskipun lawannya tidak banyak melakukan serangan,
sepertinya sulit untuk menyeleseikan pertandingan kurang dari 1 babak. Babak kedua
di mulai, sekarang wawan lebih menjaga jarak, sudah dapat poin lebih baik jaga
jarak, toh lawannnya banyak diem e, sudah malam mungkin ngantuk y hehe. Babak
ketiga di mulai, sekarang lawannya mulai berinisiatif menyerang lebih dulu.
Tapi Wawan juga tidak diam saja, jual beli serangan, tapi karena termasuk dalam
kelas berat cuma sering pakai pukulan aja. Sekali lagi wawan mengeuarkan sapuan
bawah, tapi tidak berhasil, dan sepertinya Wawan kesakitan sendiri. Tidak
kelihatan apa yang sakit. Ketika bangun babak ketiga berakhir. Dan saat
pengumuman pemenang, Wawan yang jadi pemenangnya. Final Final Final. Mas Wawan
pancen Oyeee.
Setelah
Wawan, di lanjut mas Adin. Avatar pun beraksi haha. Setelah persiapan selesai,
babak pertama pun di mulai. Setelah gong di bunyikan, mas Adin langsung
mengeluarkan jurus baling-baling, cukup untuk mengagetkan lawannya. Beberapa
tendangan samping mas Adin pun masuk ke badan e lawannya. Ketika terjadi jual
beli serangan, tendangan mas adin berhasil di tangkis, dan lawannya langsung
tendangan sabit tapi berhasil di tangkap, dan berhasil di jatuhkan. Lawannya g
bisa bangun, langsung keputusan pemenang, Mas Adin melaju ke final juga. dan pertandingan berlangsung sekita 1,5 menit. “ Tak
kenal lelah dukung mas Adin juara 1, kelas C kombi hohohoooohohohohoooooo kita
di sini MP Malang”.
Final
tunggu kami besok