Real
Steel merupakan salah satu film yang aku suka, sudah nonton 2 kali di laptop, sekitar
tahun 2014, bahkan sempat download Real Steel versi gamenya juga, tapi sudah ku
hapus karena ada sesuatu hal yang, terus baru nonton lagi sekitar 2 minggu yang
lalu waktu ditinggal cinta untuk kegiatan Sekolah Kaderisasi Nasional 2 (SKK 2)
di Jakarta Selatan. 4 hari di rumah sendiri, iseng-iseng buka laptop, ternyata
ada simpanan film yang cukup banyak, salah satunya Real Steel.
Kenapa
ku suka filmnya, kita lihat dulu ceritanya sebentar.
Real Steel, sebuah film bergenre Sci-Fi
yang rilis pada tanggal 7 Oktober 2011 (baru bisa nonton tahun 2014, agak telat
gak masalah yang penting bisa nonton), film yang
di sutradarai Shawn Levy dengan pemeran
utamanya Hugh Jackman sebagai Charlie
Kenton Kanton. Film ini di kisahkan ketika pada tahun 2020 (Meskipun di
tahun 2020 di film ini cuma ada robot tinju saja, gak ada mobil terbang, alien,
alat teleport dan hal lain yang kita bayangkan tentang masa depan),
ketika olahraga tinju tidak menarik dikarenakan penonton ingin pertandingan
yang all out, yang bukan karena darah mengalir di pelipis saja pertandingan di
hentikan. Untuk memenuhi hal tersebut, di buat lah robot untuk bertanding tinju
menggantikan manusia.
Atom setelah ditemukan dan dicuci dulu |
Kenton pun juga mantan petinju, untuk
melanjutkan hasrat bertandingnya, Kenton juga punya robot petinju (gak hanya mantan
petinju yang punya robot untuk menyalurkan hasrat, asal punya uang bisa beli
robot, terus bertanding di pasar malam kalau di Indonesia hehe), bertanding
dari satu tempat ke lainnya, terakhir Kenton bertanding di acara seperti
festival, dan saat itu harus bertanding melawan Banteng, tapi mengalami
kekalahan dan robotnya yang bernama Ambush hancur.
Saat memerlukan uang untuk beli robot
baru, Kenton mendapat panggilan dari pengadilan untuk menghadiri sidang
perwalian, Kenton sudah mempunyai anak yang bernama Max Kanton dan mantan
istrinya meninggal, tapi karena dianggap gak mampu untuk merawat anaknya, kakak
dari mantan istrinya meminta hak perwalian. Kenton setuju, tapi meminta uang
kepada suami mantan kakaknya, uang itu akan di gunakan untuk membeli robot
baru, tapi karena Mantan kakak Iparnya dan suaminya mau ke italy, Kenton di
suruh merawat Max selama mereka ke Italy.
Ambush, sebelum bertanding melawan banteng |
Akhirnya Kenton membeli robot yang
bernama Noisy Boy, yang mempunyai kelebihan dalam fitur suara, jadi bisa di
beri perintah lewat suara, jadi Kenton cukup bilang Jap Jap Uppercat maka Noisy
Boy akan bergerak pukulan kanan pukulan kiri Upercat (ini mulai
menarik, cocok bagi atlet-atlet yang sudah tua, masih bisa bertanding, tapi gak
sesuai harapan, kenapa?filmnya baru mulai gak mungkin happy ending, masih lama,
lanjut sampai habis dulu ya). Akhirnya Max diajak ke
“Sasana Tinju” dimana dulu dia berlatih (Dulu sasana tinju, sekarang jadi
bengkel karena atletnya jadi robot, bukan manusia lagi, tapi masih ada ring
tinjunya, cuma berdebu).
Karena Max tidak mau ditinggal,
akhirnya ikut Kenton pertandingan robot, karena tidak ikut turnamen, dan yakin
akan kemampuan Noisy Boy, Kenton memilih pertandingan bawah tanah. Dan karena
terlalu percaya diri dan kurang perhitungan serta ceroboh, Kenton memilih
partai utama padahal Max mengusulkan pertandingan kecil dulu, mengumpulkan uang
sedikit demi sedikit (sama
seperti tinju, ada partai tambahan, ada partai utama, kalau menang dapat uang,
partai utama tentu hasilnya lebih besar, kalau menang). Dan
partai utama pun di gelar, dan sudah di tebak, meskipun bisa menguasai lawannya
di awal pertandingan, tapi Noisy Boy takluk, dan kepala nya lepas (setelah ini
cerita seru di mulai).
Noisy Baru tiba setelah berkelana |
Untuk mereparasi robotnya, karena tidak
punya uang Kenton terpaksa mencari spare part robot di tempat pembuangan akhir
elektronik, dimana ada bagian untuk membuang alat-alat robot dan bagiannya.
Secara kebetulan, ketika mau jatuh ke dalam jurang, Max selamat berkat ada
tangan robot yang nyangkut di bajunya, setelah di lihat, robotnya masih utuh,
gak terpisah-terpisah, akhirnya dibawa ke sasana tinju.
Robot ini bernama Atom, merupakan robot
generasi ke dua (G2) dimana robot G1 dan G2 merupakan Boxing Robot yang ukuran
dan bentuk masih menyerupai manusia. Setelah itu robot boxing berkembang baik
segi ukuran dan kemampuan seperti Ambush dan Noisy Boy. Atom juga merupakan
robot partner sparring, yang terbiasa menerima pukulan, bukan robot petinju,
menurut Kenton robot ini tidak bisa untuk bertanding, tapi Max percaya Atom
bisa bertanding.
Dan setelah di coba, ternyata Atom
masih berfungsi dan mempunyai fitur khusus yakni Shadow Mode yakni bisa meniru
gerakan (ini cocok buat atlet yang sudah
tua, kita tangkisan bawah, pukulan tangan kanan, maju tendangan depan, terus
robotnya gerak ngikutin). Setelah diperbaiki dan
dicuci, Atom siap bertanding dengan Max sebagai pengendalinya, untuk pemanasan,
Kenton memilih pertandingan di kebun binatang.
Karena yang mengendalikan anak kecil,
pemilik kebun binatang tidak menawarkan 3 ronde, tapi kalau Atom bisa bertahan
satu babak, akan dapat 1000 dollar, Max setuju dan pertandingan pun di mulai.
Karena Max tidak terbiasa, Atom kena pukul terus, tapi mampu bertahan karena
sudah terbiasa menerima pukulan, dan bisa bertahan sampai babak pertama. Pemilik
kebun binatang marah, menawarkan 2000 dollar kalau bisa menang, Max setuju.
Sama seperti babak pertama, Atom kena serang terus, tapi Kenton yang terbiasa
petinju, melihat ada celah, akhirnya di kasih tau ke Max tekhnik dan langkah
apa yang harus dilakukan, dan strategi itu pun berhasil dan akhirnya Atom
menang (Menanggggggggg,
ini seneng banget, gak tau kenapa hihi).
Pertandingan pertama Atom |
Setelah itu, Max meminta Kenton agar
mengajarkan gerakan tinju ke Atom, karena Kenton mantan petinju, dan lagi Atom
punya Shadow Mode yang bisa meniru gerakan. Kenton awalnya tidak mau, akhirnya
bersedia mengajarkan gerakannya ke Atom, tapi juga menyuruh Max menari sebelum
pertandingan, jadi sebelum masuk ke arena, Max dan atom menari dulu. Dan
setelah ini Atom melewati pertandingan demi pertandingan, sampai akhirnya nama
Atom terdengar dimana-mana dan akhirnya ada tawaran untuk bertanding di WRB
(World Robot Boxing), suatu liga robot boxing di arena Virgin America Spectrum
Detroit, di pertandingan tambahan, dan tentu saja mereka setuju.
Sebelum pertandingan, Kenton di tawari sama
Lemkovva, manager dari Robot Boxing terbaik saat itu Tak Maksido dengan
robotnya Zeus, menawar untuk membeli Atom (Robot di WRB sudah canggih semua, baik
robot dan pengendalinya, bukan seperti remot mobil mainan lagi).
Tentu saja Max tidak mau, tapi mereka di beri kesempatan untuk berpikir sampai
pertandingan di mulai. Di sini, Atom menghadapi Twiin Robot, bukan 2 robot,
tapi kepala robotnya da dua, dan ada 2 orang yang mengendalikan, dan ada sistem
untuk menilai kemampuan robot lawan, jadi bisa mengantisipasi serangan robot
lawan.
Twin Cities, pengendalinya beda banget, sudah WRB |
Di awal-awal, Atom agak kesulitan,
sering terdesak, tapi sebagai mantan petinju, Kenton melihat kelemahan dari
Twiin Cities, yakni ketika akan memukul, Twiin Cities perlu jeda sedikit untuk
menyiapkan pukulan, akhirnya ada kesempatan untuk Atom menghindar, dan akhirnya
balik menyerang. Dan akhirnya bisa mengalahkan Twiin Cities (Seneng banget
pas bisa ngalahin Twinn Robot hhihi) Dan Max
menantang Zeus robot dari Tak maksido, robot terbaik yang belum pernah kalah di
pertandingan selanjutnya, dan tak maksido pun menerimanya (Hampir happy
ending, tapi pasti ketika akan happy ending pasti ada cerita sedih dulu, apa
cerita sedihnya?)
Sebelum melawan Zeus, Mantan kakak ipar
Kenton pulang, dan meminta Max di bawa kerumahnya, Kenton setuju, daripada Max
ikut dia terus, tinggal di truk, lebih baik ikut sama Kakak Iparnya (mulai sedih,
biasanya kulewati bagian ini hahah). Dengan
kecewa Max mau, tapi sehari sebelum melawan Zeus, Kenton datang ke Kakak
Iparnya, minta izin hanya untuk ini saja mengajak Max, di pertandingan
terakhirnya dengan Atom, dan si setujui.
Arena WRB |
Dan di tunggu-tunggu. Zeus yang tidak
pernah kalah melawan Robot dari antah berantah, yang selalu menari sebelum
pertandingan. Pertandingan 5 ronde, sama seperti ketika melawan Twiin Cities,
Atom kesusahan melawan Zeus, bahkan di pukulan pertama Atom langsung terjatuh, tapi bisa bangun dan bertanding dan sesekali bisa melawan. Ronde demi ronde
terlewati, tapi di ronde 4, Atom sudah sampai di batasnya, sudah berada di
pojok ring, siap menerima pukulan penuh dari Zeus, tapi bunyi bel menyelamatkan
Atom, istirahat menuju ronde terakhir.
Atom sering terjatuh, tapi ketika
diteriaki Max untuk bangun, selalu bangun untuk melanjutkan pertandingan. Di
ronde 4, sistem pengendali suara Atom sudah tidak berfungsi, yang masih
berfungsi shadow mode saja. Akhirnya Max menyuruh Kenton melakukan gerakan
tinju biar di tiru oleh Atom. Akhrinya Kenton melakukan gerakan tinju di
pinggir ring dan di tiru oleh Atom, Kenton seperti menghayati, seperti ketika
waktu masih muda dulu bertanding, bermain dengan hati, tidak mengukur semuanya
dengan uang, Max dan pacarnya sampai meneteskan air mata, merasa melihat Kenton
waktu muda bertinju.
Atom Vs Zeus |
Dan Tak Mashido sampai turun tangan
sendiri untuk mengendalikan Zeus, tapi Atom sudah menyerang habis-habisan
sampai Zeus kehabisan tenaga dan di saat yang tepat Atom menjatuhkan Zeus (Wooooww ini
paling seneng banget sampai ikut teriak aku waktu nonton hahaha). Zeus
bisa bangun sebelum hitungan kesepuluh. Tapi ketika sudah bangun dan Atom akan
menyerang, ronde kelima habis. Dan penentuan pemenang lewat angka, dan Zeus
menang TKO atas Atom, Zeus boleh menang, but Atom win Our Hearts. Tamat
Alasan
aku seneng Real Steel:
1.
Meskipun di ceritakan tahun 2020, tapi tidak semuanya serba fiksi, masih ada
truk yang di stir manual, orang jalan kaki tidak terbang, tidak ada alien,
tidak ada mobil terbang, cuma ada robot tinju saja.
2.
Karena pernah jadi atlet, film ini mewakili bagaimana seandainya ketika atlet
silat waktu sudah tua masih pingin bertanding, tapi masih bisa all out, tapi
mungkin robot G1 atau G2, kalau sudah robot sekelas Zeus tidak bisa mewakili,
karena gerakan pertandingan silat lebih banyak.
3.
Kemenangan itu penting, tapi jangan lupakan proses, meskipun bisa di beli
dengan uang, proses merupakan sesuatu yang berharga, jadi tetep semangat kalau
belum pernah juara, akan ada momen kita akan menjadi juara, mungkin bukan lewat
kita, bisa lewat anak didik kita, yang akan mewakili kita menjadi juara.
4.
Game Real Steel ku delete di Hp ku karena gak bisa memenuhi hasrat bertanding,
sama seperti game perkelahian yang lain, lawan yang lemah smapai terkuat baru
naik level, dan mencet-mencet tombol untuk ngarahkan, harusnya ada mode
bayangan, kita gerak, game di hp ikut gerak menirukan kita hihi
5. Fokus dan yakin apa yang kita jalani, tetap bangkit bila terjatuh, akan ada momen akan berhasil
5. Fokus dan yakin apa yang kita jalani, tetap bangkit bila terjatuh, akan ada momen akan berhasil
Depok, 01 April 2016
Cap Jempol
Awan Jingga
No comments:
Post a Comment