Kalam-Kalam Langit
Akhirnya bisa nonton
premiere film, film premiere yang kali ini adalah nonton film
Kalam-Kalam Langit, film yang di produksi oleh Putaar film di
bintangi oleh Dimas Seto (sebagai jafar), Ibnu Jamil (Sebagai Ust
Satori), Azizah, Elyza Mulachela(Sebagai Annisa). Juga mathias muchus sebagai ayah jafar dan
bunda Henidar, yang kebetulan juga berulang tahun hari ini (12 April
2016). Juga ada Ust Hariri, Ust Said Aqil Sirat dan lain sebagainya.
Film ini menceritakan tetang perjuangan seorang murid pondok
pesantren dalam mengikuti lomba MTQ, dari tingkat madrasah hingga
nasional.
Oh iya, bagaimana
kita bisa dapat tiket premiere, karena kemarin cinta ulang tahun,
sama temannnya di kasih tiket premiere buat nonton film Kalam-Kalam
Langit, dia dapat undangan soalnya kerja di salah satu sponsor yang
ikut dalam pembuatan film Kalam-Kalam Langit, dapat 10 tiket, kita di
kasih 2 tiket, lumayan buat hiburan di kala stress ngerjain tugas.
Film Kalam-Kalam Langit baru di putar 14 April 2016, Premiere tanggal
12 April 2016 di Epicentrum Walk XXI, berangkat langsung dari UI,
soalnya ada kelas tambahan jam 3, sampai jam 5 sore sedangkan
Premierenya jam 19.00 WIB
Premiere Kalam-Kalam Langit |
Selama cinta kuliah,
aq nunggu di perpus UI, di tempat duduk yang ada TV nya, sebelum
masuk ke pintu masuk perpus UI, di kontrakan masih belum ada TV, jadi
nunggu sambil nonton TV, nonton National Gheographic 2 jam, sambil
ngecek jalan, belum hafal soalnya, waktu di cek di daerah Jalan
Rasuna Said, blok apartemen Episentrum, gedung ANTV, di peta sih
gampang lihatnya, tapi di jalan kesasar, untung gak jauh.
Setelah nunggu cinta
selesai kuliah, akhirnya kita berangkat, temennya cinta naik Commuter
Line, turun di pasar minggu, di jemput sama pacarnya, tapi kita
langsung ketemu di Epiwalk. Perjalanan pertama gampang, sampai
pancoran belok kiri jalan Gatot Subroto, nah setelah ini salah jalan,
pertama mengikuti arah kuningan, setelah mampang, tanda arah kuningan
gak ada, akhirnya lewat fly over, tembusnya jalan Kapt. Tendean,
hafal soalnya waktu wawancara kerja pernah di daerah sini, juga ada
pembangunan jalan MRT. Mumpung naik motor, gampang putar arahnya,
setelah putar arah, di perempatan belok kiri, padahal tadi gak nemu
perempatan, sepertinya jembatan layang buat melewati ini, perlu di
ccoba lagi nanti biar hafal jalan.
Setelah itu ngikutin
jalan, karena naik motor gak berani aku masuk di jalur cepat, jadi
muter jauh baru ada motor balik arah, setelah itu kembali lagi sampai
di gerbang Episentrum, arah bunderan belok kiri, ketemu dah
Episentrum XXI, satu jam 15 menit, plus kesasar. Setelah menunaikan
kewajiban, langsung ke XXI, di tunggu di sana. Sudah ramai di lobby,
tapi belum nemu artis hihi, ketemu sama temennya cinta, di kasih
tiket, sisanya di kasih ke temennya yang lain, kita nonton ber 4,
dapat pin sama majalah, setelah itu langsung masuk studio, sudah jam
19.15 WIB.
Waktu masuk masih
agak sepi, dan filmnya belum di putar, karena Premiere nunggu
undangan datang juga, di depan layar juga ada panggung. Sekitar 30
menit kemudian, MC mulai membuka acara, tamu undangan antara lain
Bapak Mahfud MD, Bapak Tedjo Adi mantan Menkopolhukam, Menristek,
Depnaker. Jadi panggung yang ada di depan layar, untuk memperkenalkan
para pemeran di Kalam-Kalam Langit dan para Kru dalam memproduksi
film Kalam-Kalam Langit, seperti biasa sambutan dulu dari Dimas Seto, Produser, Sutradara yang menceritakan sedikit film Kalam-Kalam langit
itu menceritakan perjuangan Murid Ponpes dalam lomba, dari Madrasah
sampai tingkat Nasional.
Perkenalan para pemain dan Kru KAlam-Kalam Langit |
Sebelum filmnya di
putar, di awalai dengan salah satu adegan yang ada di film yakni
adegan ketika Azis (Jafar muda yang diperankan oleh aziz, umur 10
tahun sudah hafal 21 Juz) membaca awal Juz 30, tetapi di ayat 5 ada
kesalahan membaca, sama Amira (Annisa Muda yang di perankan Amira, 10
tahun juara MTQ nasional) di betulkan, sungguh manis sekali bukan.
Setalh itu ada pesat kejutan, ternyata bunda Henidar ulang tahun,
bersamaan dengan Paras Film yang berdiri tanggal 12 April 1995.
Setelah selesai, filmnya pun di putar.
Berikut ini kurang
lebih ceritanya
Di mulai dari lomba
MTQ tingkat madrasah, yang di panggil seharusnya Annisa tetapi yang
muncul anak laki-laki, namanya Jafar, bukan murid Madrasah, tapi
tetap ngotot membaca surat Ar Rahman, sama salah satu juri di
hentikan sebentar, soalnya bacaannya sesuai tajwid dan bagus,
akhirnya di suruh melanjutkan. Dan ternyata menjadi juara 1, sebelum
pulang ketemu dengan Annisa, yang ternyata temannya sendiri. Kemudi
dengan naik sepeda, piala nya di bawa pulang kerumah, tapi sebelum
masuk rumah, ketemu dengan ayahnya, di marahi ikut lomba MTQ, tidak
boleh menjual Ayat-Ayat Al Quran, biar did dengar orang banyak, cukup
di baca saja, kahirnya pialanya di banting.
Scene berlanjut
ketika Jafar sudah dewasa, dan jadi murid Pondok Pesantren, yang
menyukai anak Kyai pemilik Ponpes, Azizah, yang selalu pura-pura
motornya rudak dan berhenti di depan pintu masuk Asrama Putri. Dan
Azizah juga di sukai oleh Ust Satori yang selalu menjadi perwakilan
pondok dalam mengikuti MTQ. Dan akhirnya jafar mengirim surat ke
Azizah, yang dititipkan lewat Anisa, mengetahui itu, hancur hatinya
Anisa.
Jafar sudah di suruh
sama ustad untuk mengikuti lomba, tapi teringat waktu ayahnya marah
waktu kecil akhirnya tidak mau, juga karena yang selalu menjadi
perwakilan adalah Ust Satori. Dalam kebimbangan, Jafar teringat waktu
di ajari membaca Al Quran oleh ibunya, akhirnya dengan keyakinan
mulai membaca Alquran dengan tartil, dan tidak sengaja di dengar sama
Kyai pemilik Ponpes, setelah itu Jafar di suruh ikut lomba MTQ atas
izin Kyai, dan belajar langsung dengan Kyai.
Premiere Kalam-Kalam Langit |
Namun, sebelum
lomba, Jafar dapat kabar kalau ayahnya sakit keras, terpaksa membuat
jafar harus pulang kampung. Setelah di periksa, ayahnya Jafar harus
di operasi, dan tidak punya biaya. Di pondok, Jafar di tunggu kyai
untuk belajar, tapi tidak datang-datang, lalu Ust Satori datang
bilang kalau Jafar jadi manja karena di ajari langsung oleh Kyai,
juga alasan ikut MTQ agar bisa selalu ketemu dengan Azizah, sambil
membawa surat yang akan di berikan dari jafar ke Azizah.
Jafar meminta
bantuan pondok untuk membiayai operasi ayahnya, oleh Ust Satori jafar
di berikan uang dengan syarat tidak ikut lomba MTQ, mendengar hal itu
ayahnya Jafar marah, jangan mau demi uang, menjual Kalam-Kalam
Illahi, bacalah atas nama Tuhanmu, bacalah atas nama ibu mu, ibu nya
jafar sudah meninggal waktu masih kecil. Akhirnya jafar kembali ke
pondok untuk ikut lomba MTQ, dan mengembalikan uang yang di beri oleh
Ust Hator. Setelah mengikuti lomba, dapat kabar kalau ayahnya
meninggal dunia. Waktu pengunguman pemenang, Jafar menjadi juara 1,
tapi mengundurkan diri, dan Ust Hatori sebagai juara 2 di tetapkan
jadi juara 1.
Jafar pulang dan
tidak kembali lagi ke ponpes, mengirim surat ke Anisa, untuk pamitan,
surat pertama dan terakhirnya untuk Anisa, Jafar kan pergi jauh dan
tidak akan kembali lagi. Jafar pergi ke Mataram, tempat ibunya di
kubur, bertemu dengan pamannya yang bekerja di salah satu perusaahan
pengiriman. Dan selama di Mataram, Jafar ikut dengan pamannya. Sambil
menunggu kerjaan, jafar bekerja jadi kuli panggul di pasar, di sana
bertemu dengan temannya, akhirnya ikut mengamen di pasar.
Pamannya mendapat
tugas, kalau akan ada paket yang banyak, karena ada lomba MTQ di NTB,
jadi di suruh nyari orang lagi buat bantu, akhirnya mengajak Jafar
untuk bekerja. Suatu hari, ada salah satu pemilik Ponpes yang ke
kantor, karena ada barang yang sepertinya tertukar. Sambil menunggu,
dia mendengar lantunan ayat suci Al Quran, yang di kiranya adalah
suara dari kaset, setelah di jelaskan, ternyata itu suara mengajinya
Jafar. Dan menyuruh pamannya agar jafar mau mengikuti MTQ.
Diberitahu hal itu,
Jafar jadi bimbang lagi, teringat waktu di marahi ayahnya, waktu di
ajari ibunya, juga masalah yang terjadi di pondok, Jafar tidak
berniat ikut lomba MTQ, setelah di pikir masak-masak, akhirnya Jafar
mengikuti lomba MTQ. Dan Ust Satori pun ikut mengikuti lomba.
Mengetahui Jafar ikut lomba MTQ, Ust Hatori merasa akan kalah, dan
berusaha agar Jafar mengundurkna diri, dia menyuruh Azizah yang sudah
menjadi istrinya agar mau bertemu Jafar dan membujuk agar
mengundurkan diri.
Mereka pun bertemu,
di sebuah tepi pantai, diantara dengan Anisa, Azizah meminta agar
Jafar mau mengundurkan diri, jika bukan demi Ust Satori, demi Azizah
jafar mau mengundurkan diri. Dan akhirnya yang menjadi juara 1 adalah
Jafar, piala juara MTQ dan juara waktu di madrasah di taruh di makam
ibunya, di susul Anisa, yang sedang mencari imamnya. TAMAT.
Tanggapan mengenai Film Kalam-Kalam Langit
1. Kamar tidur putra
tidak seperti di pondok-pondok, biasanya satu kamar untuk beberapa
orang, disini memang satu kamar untuk 3 orang, tapi terlalu luas
karena di sekat-sekat, tapi tiap sekatnya hanya satu kasur, sedangkan
di kamar tidur putri ada 3 kasur di satu kamar, juga terdapat baju-baju yang menggantung di atas, di kamar Jafar terlalu bersih.
2. Waktu adegan di ajarin membaca Al Quran waktu Jafar masih kecil, Al Qurannya di taruh di bawah, tidak ada alasnya.
3. Waktu Ust Satori ke rumah kyai membawa oleh-oleh untuk Azizah, di tinggal ber 2 saja oleh Umi, gak mungkin anak Kyai di tinggal ber 2 dengan laki-laki yang bukan muhrim.
4. Waktu Jafar mengetuk pintu rumah kyai, biasanya ada orang dalam, santri yang bantu-bantu di rumah kyai, biasanya kalau mau ketemu sama Kyai, tanya dulu sama mereka, kyainya ada apa tidak, soalnya biasanya para murid terlalu sungkan untuk ngomong langsung ke kyai.
5. Ning atau anak kyai, gak akan mungkin di gosipkan
6. Ijab Qabul antara Ust Satori dan Azizah harusnya pakai bahasa arab, bukan pakai bahasa indonesia
7. Waktu Azizah minta Jafar mundur dari lomba MTQ nasional, baju Azizah dan Annisa terkena angin, akhirnya ngecap bentuk tubuhnya, terlalu seksi untuk film religi. Terlalu ribet untuk ngobrol di tepi pantai, ingin cari scene dengan pemandangan yang bagus tapi hasilnya gak oke.
8. Kesan pondok masih kurang terlalu kuat, jadi masih mirip cuma FTV yang bertema mengikuti lomba MTQ
9. Konflik, karena sebuah film, maka harus di munculkan konflik, yakni sikap antagonis Ust Satori yang berusaha dengan berbagai cara ikut lomba MTQ, jadi kesan pondok yang religi jadi hilang, seharusnya di cari konflik yang berhubungan dengan luar pondok.
10. Selamat menikmati keindahan pantai di lombok, the next bali
Kurang lebih seperti itu, susah payah membuat film harus di apresiasi, dan semoga kedepan menciptakan karya yang labih baik, tapi film ini lebih baik dari pada film anak-anak pelari. Selamat menonton 14 April 2016 besok, jangan lupa nonton yaaa, dan makasih ulfa tiket gratisnya, kapan-kapan lagi yaa hehe
Depok, 13 April 2016
Cap Jempol
Awan Jingga
No comments:
Post a Comment