Entri Populer

Wednesday, 13 April 2016

Kalam-Kalam Langit

Kalam-Kalam Langit

Akhirnya bisa nonton premiere film, film premiere yang kali ini adalah nonton film Kalam-Kalam Langit, film yang di produksi oleh Putaar film di bintangi oleh Dimas Seto (sebagai jafar), Ibnu Jamil (Sebagai Ust Satori), Azizah, Elyza Mulachela(Sebagai Annisa). Juga mathias muchus sebagai ayah jafar dan bunda Henidar, yang kebetulan juga berulang tahun hari ini (12 April 2016). Juga ada Ust Hariri, Ust Said Aqil Sirat dan lain sebagainya. Film ini menceritakan tetang perjuangan seorang murid pondok pesantren dalam mengikuti lomba MTQ, dari tingkat madrasah hingga nasional.
Oh iya, bagaimana kita bisa dapat tiket premiere, karena kemarin cinta ulang tahun, sama temannnya di kasih tiket premiere buat nonton film Kalam-Kalam Langit, dia dapat undangan soalnya kerja di salah satu sponsor yang ikut dalam pembuatan film Kalam-Kalam Langit, dapat 10 tiket, kita di kasih 2 tiket, lumayan buat hiburan di kala stress ngerjain tugas. Film Kalam-Kalam Langit baru di putar 14 April 2016, Premiere tanggal 12 April 2016 di Epicentrum Walk XXI, berangkat langsung dari UI, soalnya ada kelas tambahan jam 3, sampai jam 5 sore sedangkan Premierenya jam 19.00 WIB
Premiere Kalam-Kalam Langit
Premiere Kalam-Kalam Langit



Selama cinta kuliah, aq nunggu di perpus UI, di tempat duduk yang ada TV nya, sebelum masuk ke pintu masuk perpus UI, di kontrakan masih belum ada TV, jadi nunggu sambil nonton TV, nonton National Gheographic 2 jam, sambil ngecek jalan, belum hafal soalnya, waktu di cek di daerah Jalan Rasuna Said, blok apartemen Episentrum, gedung ANTV, di peta sih gampang lihatnya, tapi di jalan kesasar, untung gak jauh.
Setelah nunggu cinta selesai kuliah, akhirnya kita berangkat, temennya cinta naik Commuter Line, turun di pasar minggu, di jemput sama pacarnya, tapi kita langsung ketemu di Epiwalk. Perjalanan pertama gampang, sampai pancoran belok kiri jalan Gatot Subroto, nah setelah ini salah jalan, pertama mengikuti arah kuningan, setelah mampang, tanda arah kuningan gak ada, akhirnya lewat fly over, tembusnya jalan Kapt. Tendean, hafal soalnya waktu wawancara kerja pernah di daerah sini, juga ada pembangunan jalan MRT. Mumpung naik motor, gampang putar arahnya, setelah putar arah, di perempatan belok kiri, padahal tadi gak nemu perempatan, sepertinya jembatan layang buat melewati ini, perlu di ccoba lagi nanti biar hafal jalan.
Setelah itu ngikutin jalan, karena naik motor gak berani aku masuk di jalur cepat, jadi muter jauh baru ada motor balik arah, setelah itu kembali lagi sampai di gerbang Episentrum, arah bunderan belok kiri, ketemu dah Episentrum XXI, satu jam 15 menit, plus kesasar. Setelah menunaikan kewajiban, langsung ke XXI, di tunggu di sana. Sudah ramai di lobby, tapi belum nemu artis hihi, ketemu sama temennya cinta, di kasih tiket, sisanya di kasih ke temennya yang lain, kita nonton ber 4, dapat pin sama majalah, setelah itu langsung masuk studio, sudah jam 19.15 WIB.
Waktu masuk masih agak sepi, dan filmnya belum di putar, karena Premiere nunggu undangan datang juga, di depan layar juga ada panggung. Sekitar 30 menit kemudian, MC mulai membuka acara, tamu undangan antara lain Bapak Mahfud MD, Bapak Tedjo Adi mantan Menkopolhukam, Menristek, Depnaker. Jadi panggung yang ada di depan layar, untuk memperkenalkan para pemeran di Kalam-Kalam Langit dan para Kru dalam memproduksi film Kalam-Kalam Langit, seperti biasa sambutan dulu dari Dimas Seto, Produser, Sutradara yang menceritakan sedikit film Kalam-Kalam langit itu menceritakan perjuangan Murid Ponpes dalam lomba, dari Madrasah sampai tingkat Nasional.
Premiere Kalam-Kalam Langit
Perkenalan para pemain dan Kru KAlam-Kalam Langit

Sebelum filmnya di putar, di awalai dengan salah satu adegan yang ada di film yakni adegan ketika Azis (Jafar muda yang diperankan oleh aziz, umur 10 tahun sudah hafal 21 Juz) membaca awal Juz 30, tetapi di ayat 5 ada kesalahan membaca, sama Amira (Annisa Muda yang di perankan Amira, 10 tahun juara MTQ nasional) di betulkan, sungguh manis sekali bukan. Setalh itu ada pesat kejutan, ternyata bunda Henidar ulang tahun, bersamaan dengan Paras Film yang berdiri tanggal 12 April 1995. Setelah selesai, filmnya pun di putar.
Berikut ini kurang lebih ceritanya
Di mulai dari lomba MTQ tingkat madrasah, yang di panggil seharusnya Annisa tetapi yang muncul anak laki-laki, namanya Jafar, bukan murid Madrasah, tapi tetap ngotot membaca surat Ar Rahman, sama salah satu juri di hentikan sebentar, soalnya bacaannya sesuai tajwid dan bagus, akhirnya di suruh melanjutkan. Dan ternyata menjadi juara 1, sebelum pulang ketemu dengan Annisa, yang ternyata temannya sendiri. Kemudi dengan naik sepeda, piala nya di bawa pulang kerumah, tapi sebelum masuk rumah, ketemu dengan ayahnya, di marahi ikut lomba MTQ, tidak boleh menjual Ayat-Ayat Al Quran, biar did dengar orang banyak, cukup di baca saja, kahirnya pialanya di banting.
Scene berlanjut ketika Jafar sudah dewasa, dan jadi murid Pondok Pesantren, yang menyukai anak Kyai pemilik Ponpes, Azizah, yang selalu pura-pura motornya rudak dan berhenti di depan pintu masuk Asrama Putri. Dan Azizah juga di sukai oleh Ust Satori yang selalu menjadi perwakilan pondok dalam mengikuti MTQ. Dan akhirnya jafar mengirim surat ke Azizah, yang dititipkan lewat Anisa, mengetahui itu, hancur hatinya Anisa.
Jafar sudah di suruh sama ustad untuk mengikuti lomba, tapi teringat waktu ayahnya marah waktu kecil akhirnya tidak mau, juga karena yang selalu menjadi perwakilan adalah Ust Satori. Dalam kebimbangan, Jafar teringat waktu di ajari membaca Al Quran oleh ibunya, akhirnya dengan keyakinan mulai membaca Alquran dengan tartil, dan tidak sengaja di dengar sama Kyai pemilik Ponpes, setelah itu Jafar di suruh ikut lomba MTQ atas izin Kyai, dan belajar langsung dengan Kyai.
Premiere Kalam-Kalam Langit
Premiere Kalam-Kalam Langit

Namun, sebelum lomba, Jafar dapat kabar kalau ayahnya sakit keras, terpaksa membuat jafar harus pulang kampung. Setelah di periksa, ayahnya Jafar harus di operasi, dan tidak punya biaya. Di pondok, Jafar di tunggu kyai untuk belajar, tapi tidak datang-datang, lalu Ust Satori datang bilang kalau Jafar jadi manja karena di ajari langsung oleh Kyai, juga alasan ikut MTQ agar bisa selalu ketemu dengan Azizah, sambil membawa surat yang akan di berikan dari jafar ke Azizah.
Jafar meminta bantuan pondok untuk membiayai operasi ayahnya, oleh Ust Satori jafar di berikan uang dengan syarat tidak ikut lomba MTQ, mendengar hal itu ayahnya Jafar marah, jangan mau demi uang, menjual Kalam-Kalam Illahi, bacalah atas nama Tuhanmu, bacalah atas nama ibu mu, ibu nya jafar sudah meninggal waktu masih kecil. Akhirnya jafar kembali ke pondok untuk ikut lomba MTQ, dan mengembalikan uang yang di beri oleh Ust Hator. Setelah mengikuti lomba, dapat kabar kalau ayahnya meninggal dunia. Waktu pengunguman pemenang, Jafar menjadi juara 1, tapi mengundurkan diri, dan Ust Hatori sebagai juara 2 di tetapkan jadi juara 1.
Jafar pulang dan tidak kembali lagi ke ponpes, mengirim surat ke Anisa, untuk pamitan, surat pertama dan terakhirnya untuk Anisa, Jafar kan pergi jauh dan tidak akan kembali lagi. Jafar pergi ke Mataram, tempat ibunya di kubur, bertemu dengan pamannya yang bekerja di salah satu perusaahan pengiriman. Dan selama di Mataram, Jafar ikut dengan pamannya. Sambil menunggu kerjaan, jafar bekerja jadi kuli panggul di pasar, di sana bertemu dengan temannya, akhirnya ikut mengamen di pasar.
Pamannya mendapat tugas, kalau akan ada paket yang banyak, karena ada lomba MTQ di NTB, jadi di suruh nyari orang lagi buat bantu, akhirnya mengajak Jafar untuk bekerja. Suatu hari, ada salah satu pemilik Ponpes yang ke kantor, karena ada barang yang sepertinya tertukar. Sambil menunggu, dia mendengar lantunan ayat suci Al Quran, yang di kiranya adalah suara dari kaset, setelah di jelaskan, ternyata itu suara mengajinya Jafar. Dan menyuruh pamannya agar jafar mau mengikuti MTQ.
Diberitahu hal itu, Jafar jadi bimbang lagi, teringat waktu di marahi ayahnya, waktu di ajari ibunya, juga masalah yang terjadi di pondok, Jafar tidak berniat ikut lomba MTQ, setelah di pikir masak-masak, akhirnya Jafar mengikuti lomba MTQ. Dan Ust Satori pun ikut mengikuti lomba. Mengetahui Jafar ikut lomba MTQ, Ust Hatori merasa akan kalah, dan berusaha agar Jafar mengundurkna diri, dia menyuruh Azizah yang sudah menjadi istrinya agar mau bertemu Jafar dan membujuk agar mengundurkan diri.
Mereka pun bertemu, di sebuah tepi pantai, diantara dengan Anisa, Azizah meminta agar Jafar mau mengundurkan diri, jika bukan demi Ust Satori, demi Azizah jafar mau mengundurkan diri. Dan akhirnya yang menjadi juara 1 adalah Jafar, piala juara MTQ dan juara waktu di madrasah di taruh di makam ibunya, di susul Anisa, yang sedang mencari imamnya. TAMAT.

Tanggapan mengenai Film Kalam-Kalam Langit


1. Kamar tidur putra tidak seperti di pondok-pondok, biasanya satu kamar untuk beberapa orang, disini memang satu kamar untuk 3 orang, tapi terlalu luas karena di sekat-sekat, tapi tiap sekatnya hanya satu kasur, sedangkan di kamar tidur putri ada 3 kasur di satu kamar, juga terdapat baju-baju yang menggantung di atas, di kamar Jafar terlalu bersih.
2. Waktu adegan di ajarin membaca Al Quran waktu Jafar masih kecil, Al Qurannya di taruh di bawah, tidak ada alasnya.
3. Waktu Ust Satori ke rumah kyai membawa oleh-oleh untuk Azizah, di tinggal ber 2 saja oleh Umi, gak mungkin anak Kyai di tinggal ber 2 dengan laki-laki yang bukan muhrim.
4. Waktu Jafar mengetuk pintu rumah kyai, biasanya ada orang dalam, santri yang bantu-bantu di rumah kyai, biasanya kalau mau ketemu sama Kyai, tanya dulu sama mereka, kyainya ada apa tidak, soalnya biasanya para murid terlalu sungkan untuk ngomong langsung ke kyai.
5. Ning atau anak kyai, gak akan mungkin di gosipkan
6. Ijab Qabul antara Ust Satori dan Azizah harusnya pakai bahasa arab, bukan pakai bahasa indonesia
7. Waktu Azizah minta Jafar mundur dari lomba MTQ nasional, baju Azizah dan Annisa terkena angin, akhirnya ngecap bentuk tubuhnya, terlalu seksi untuk film religi. Terlalu ribet untuk ngobrol di tepi pantai, ingin cari scene dengan pemandangan yang bagus tapi hasilnya gak oke.
8. Kesan pondok masih kurang terlalu kuat, jadi masih mirip cuma FTV yang bertema mengikuti lomba MTQ
9. Konflik, karena sebuah film, maka harus di munculkan konflik, yakni sikap antagonis Ust Satori yang berusaha dengan berbagai cara ikut lomba MTQ, jadi kesan pondok yang religi jadi hilang, seharusnya di cari konflik yang berhubungan dengan luar pondok.
10. Selamat menikmati keindahan pantai di lombok, the next bali

Kurang lebih seperti itu, susah payah membuat film harus di apresiasi, dan semoga kedepan menciptakan karya yang labih baik, tapi film ini lebih baik dari pada film anak-anak pelari. Selamat menonton 14 April 2016 besok, jangan lupa nonton yaaa, dan makasih ulfa tiket gratisnya, kapan-kapan lagi yaa hehe

Depok, 13 April 2016

Cap Jempol

Awan Jingga


No comments:

Post a Comment