Setiap ulang tahun kota
Malang, seringkali ada Festival Malang Tempo Doeloe, tapi sudah tiga tahun ini
sudah tidak di adakan lagi. Dan baru-baru ini mendengar kalau di Malang ada
Museum Tempo Doeloe, karen adiknya cinta mau ikut duta pariswisata kota malang,
yang salah satunya membuat review tentang museum yang ada di kota malang. Salah
satu yang di review yakni Museum Malang Tempo Doeloe. Museum Malang Tempo
Doeloe bertempat di Jalan Gajah Mada 1, tepat di belakang Balai Kota
Malang.Kalau dari stasiun Kota Baru, ke arah Alun-Alun Tugu, belok kiri ke arah
jalan antara DPRD Kota Malang dan Balai Kota Malang, terus belok kanan. Jangan
di bayangkan Museum Malang Tempo Doeloe bangunan tua, tapi bangunan yang
modern, tiketnya cuma Rp. 15.000 buka tiap hari dari jam 08.00 sampai jam
17.00. Museum Malang Tempo Doeloe berisi wahana dari sejarah Malang pada masa
1,5 juta tahun lalu, masa kerajaan, masa kemerdekaan dan sebagainya.
Pertama kita ke Museum Mpu
Purwa dulu, mengisi formulir pendaftaran duta pariwisata, selanjutnya langsung
menuju ke Museum Malang Tempo Doeloe, lanjut ke Museum Bentoel. Setelah dari
jalan Soekarno Hatta langsung ke Jalan Gajah Mada, karena hari jumat, aku
sholat jumat dulu, mega dan adik-adiknya ke Museum Malang Tempo Doeloe,
adik-adiknya ikut karena bertepatan dengan hari libur. Setelah sholat di masjid
Jendral Ahmad Yani, setelah sholat langsung ke Musem Malang Tempo Doeloe.
Setelah bayar tiket masuk, langsung masuk, karena gak bawa hp, jadi langsung
masuk, gak sempat lihat-lihat wahana, baru ketemu di wahana zaman proklamasi,
setelah ketemu, ngajak cinta lagi menjelajahi Museum Malang Tempo Doeloe dari
awal.
Contoh penggalian Total Klasik di Jawa Timur |
Paling awal, kita akan di
suguhi kondisi Malang Zaman Prasejarah, sekitar 1.000.000 tahun yang lalu,
bagaimana bentuk geografis Kota Malang, di dinding di tampilkan batuan-batun
yang di temukan, juga kondisi kota malang yang di kelilingi gunung pegunungan,
mulai dari Gunung Bromo, Gunung Semeru Gunung Arjuna-Welirang, Pegunungan Putri
Tidur, dan Gunung kawi, jadi malang seperti di bentengi oleh benteng alami yang
kokoh. Masih di ruang sama, mulai di tampilkan benda-benda purbakala, mulai
pecahan alat-alat dapur pada zaman kerajaan, tembikar, dan cara penggalian
berbagai stupa dan candi. Jadi kita seperti turun ke bawah lubang galian benda
purba kala, dengan kondisi seperti waktu penggalian.
Masuk ke ruang selanjutnya,
menceritakan tentang zaman kerajaan, mulai dari zaman kerajaan kediri sampai
kerajaan singhasari, kerajaan Kanjuruhan dan juga terdapat silsilsah para raja
mulai dari majapahit sampai keturunannya, sampai ke masa Malang tahin 1222,
dimana Ken Arok dan Ken Dedes menjadi cerita yang terkenal di kota malang
sampai sekarang. Disini terdapat patung Ken Dedes, juga terdapat tempat yang menjadi
pertapaan Ken Arok. Diruang selanjutnya Malang masa tahun 1350 saat kekuasaan
kerajaan Majapahit, terdapat peralatan dapur pada masa itu, dengan latar
belakang lukisan Gunung Semeru, di sini di sajikan berbagai alat dapur, juga
kompor yang terbuat dari tanah liat dan batu bata, alat-alat pertanian yang di
gunakan pada zaman dahulu, yang menarik terdapat alat yang bisa untuk membuat
perabotan dari tanah liat dan bisa di gunakan, tapi karena saat itu tidak ada
petugasnya, jadi kita nyoba asal-asalnya, cuma muter-muter alatnya hehe.
Gua Pertapaan Ken Arok |
Selanjutnya kita memasuki Malang
tahun 1900-1930, zaman kelahiran kota Malang, dimana sepanjang lorong menuju
wahana ini, banyak gambar dan tulisan yang menceritakan bagaimana belanda masuk
ke kota malang, foto-foto pada masa itu, koran yang menceritakan berita apa
yang terjadi di kota malang, kemudian
foto dari para bupati yang pernah menjabat di kota malang, dari zaman belanda
sampai sekarang.
Peresmian Alun-alun tugu pada tahun 1946, keadaan kabupaten Malang pada
tahun 1934. Juga terdapat patung yang menceritakan siapa yang bagaimana keadaan
Kabupaten Malang Pada wahana tahun 1943, pada masa penjajahan jepang, terdapat
semacam penjara, jadi kita bisa pura-pura seperti dipenjara pada masa
penjajahan jepang hehe.
Setelah itu ada wahana ketika sedang rapat KNIP yang di laksanakan di
Kota Malang, lengkap dengan mesin ketik pada masa itu dan radio, juga alat
telegram, juga terdapat patung Presiden Soekarno. Setelah itu wahana ketika
kota Malang di bumi hanguskan, mungkin Malang Lautan Api ya, setelah itu wahana
terakhir, makanan khas kota malang, tapi sepertinya cuma replika, topeng khas
malang dan baju khas malang.
Sedang mehgadiran Paseban di Kadipaten Malang |
Waktunya terlalu singkat, gak bisa melihat detail sejarah kota Malang,
ya lain kali kalau ada kesemptan kesini lagi hehe.
Keadaan
ini sesuai pada tanggal 1 mei 2015, kalau ke Museum Malang Tempo Doeloe
menggunakan kendaraan pribadi langsung ke arah Balaikota Malang, kalau naik
Angkutan umum bisa naik AL,ADL
Depok, 26 April 2016
Cap Jempol
Awan Jingga
Yammpuuun.... mas inget detail yaa.. padahal hampir setahun yang laluuu.... hihihihi
ReplyDeleteiya ingat dong,kan ada kamuuuuu
Delete