Entri Populer

Sunday 29 June 2014

Masih 10

    Masih 10, ini bukan tentang aku yang sudah punya anak 10, jangankan anak, nikah saja masih belum, tapi semoga segera nikah aamiin. Juga bukan ranking 10 waktu zaman SMA. 10 disini sudah 10 kali donor. 10 kali donor tidak bisa dibilang cepat. Bukan seperti hitungan 1 sampai 9 setelah itu 10, tapi butuh waktu 3 tahun untuk mencapai 10 kali donor.  Tidak bisa di bayangkan ada bapak-bapak yang sudah donor 106 kali. Kalau masih muda setahun bisa 3 kali donor, tapi kalau sudah tua biasanya boleh donor 2 kali setahun, jadi hisa di hitung berapa lama bapak itu donor darah.
     Donor darah ke 10, ke 100 tidak bisa terjadi tanpa adanya donor yang pertama. Donor darahku yang pertama pada tanggal 19 November 2010. Sudah di ajak beberapa kali untuk donor, baru tgl 19 november 2010. Donor darahnya di PMI kota malang, bukan di bus PMI yang biasa keliling, soalnya pertama donor darah, kalau kenapa-kenapa bisa segera di tangani .
    Akhirnya dengan semangat 2010, naik motor rame-rame ke PMI kota malang. Untuk donor pertama kali harus ngisi blangko terlebih dahulu. Tinggal centang ya dan tidak, setelah itu di kumpulin, tinggal nunggu di panggil. Untuk dapat kartu donor darah nunggu sampai donor darah ke 3.



   Akhirnya namaku di panggil, tapi tenang, setelah di panggil darah qt tidak akan berkurang, masih harus tes kadar Hb dan tekanan darah. Kadar Hb minimal 12 baru boleh donor, kalau kurang tidak bisa. Harus nunggu sampai 12, biasanya di suruh banyak makan sayur. Setelah cek kadar Hb, cek tekanan darah, akhirnya menuju ke meja operasi, eh bukan tempat mengambil donor darah. PMI nya masih di tempay yang lama, belum di renovasi. Di gedung PMI yang baru, tempat cek Hb,tensi, di bedakan dengan tempat mengambil darah.
    Setelah berbaring, perawatnya menyiapkan kantong darah, dan peralatan lainnya. Setelah semuanya siap,  perawatnya mengoleskan tisu yang sudah di kasih alkohol. Setelah itu, saat saat menegangkan di mulai. Seumur-umur g pernah merasakan jarum
  suntik, tegang, khawatir, jantung berdetak kencang, dan akhirnya jarum suntik menembus kulit, sakitnya cuma pertama, setelah itu g brasa sakit. Tinggal nunggu kantong darahny penuh, 250 cc.
     Yang selalu teringat, setelah pengambilan darah selesai. Setelah jarumnya dilepas, bekas tusukan jarum suntik di kasih plester, lalu aq mulai jalan ke luar ruangan. Waktu jalan, bekas suntikan rasanya berdenyut, tapi q biarin. Saat mau buka pintu, megang gagang pintu, tiba tiba darah keluar dari bekas suntikan. Aq kaget, histeris, mau nangis, tapi berhubung baju yang ku pakai ada tulisan pencak silat, masak anak silat nangis. Akhirnya q jongkok sambil ketawa hahahahahaha. Padahal dalam batin takut banget, takut ada yang salah waktu donor tadi heheh.
     Akhirnya cuma di ganti plester yang baru, terus di dobel, juga di bawain plester cadangan. Itu lah awal donor darah, habis itu tidak pernah ada kejadian seperti itu lagi. Paling cuma merah, g sampai keluar darah lagi. Itu lah awal donor darah, menuju 10.


Malang, 29 Juni 2014


Novan RP

No comments:

Post a Comment