Seringkali
ketika di angkot kita mendengar ada pembicaraan
Ada
orang bertanya“ maj orip kusam hailuk ?”
Terus
di jawab oleh temannya “ jam 8 ayas ublem
e”
Dari
kedua pembicaran di atas dapat diketahui itu adalah bahasa walikan, bahasa khas dari kota Malang. Tapi seringkali terjadi
salah kaprah dalam penggunaan bahasa walikan
tersebut. Semua kata dalam satu kalimat di balik semua. Padahal
sesungguhnya tidak semua kata di balik. Hanya kata-kata tertentu yang bisa di
balik dan di gunakan dalam percakapan sehari-hari.
Sebelumnya
mungkin perlu di jelaskan lahirnya bahasa walikan itu sendiri. Bahasa walikan
muncul pertama kali ketika ketika terjadi penjajahan zaman Belanda. Ketika
perang gerilya, dalam berkomunikasi para pejuang menggunakan sandi yang hanya
diketahui oleh para pejuang sendiri, untuk itu digunakan lah bahasa walikan. Ide itu di gagas oleh pejuang
yang bernama Hamid Rusdi. Ide itu pun berhasil, hanya para pejuang yang berhasil
mengetahui kata-kata yang di balik. Dan berlangsung sampai saat ini. Bahasa walikan menjadi ciri khas kota Malang.
Seiring
berjalannya waktu, entah karena inovasi atau ketidaktahuan seseorang, maka
semua kata yang di ucapkan di balik semua waktu pengucapannya. Sebagai contoh :
“uka takgnareb ajrek kian libom”
Kalimat
di atas memang bener di balik semua dari belakang, tapi itu bukan bahasa
walikan dari Malang, seharusnya:
“
ayas ladub idrek naik libom”
Dalam
bahasa walikan kata “aku” tidak pernah di balik, yang di gunakan adalah kata
“saya” dan di ucapkan menjadi “ayas”.
Kata “berangkat” tidak pernah di balik, yang di gunakan adalah arti kata
“berangkat” dalam bahasa jawa yakni kata “budal” dan ketika di balik menjadi “ladub”.
Kata naik tidak di balik, sedangkan kata “mobil” dibalik menjadi “libom”.
Cuma
kata “mobil” yang di balik menjadi “libom”
kalau kata “bis” tetap menjadi “bis” buka “sib”, kata truk bukan di balik
menjadi “kurt”. Karena bahasa walikan merupakan kata-kata tertentu yang bisa di
balik. Bukan hanya di balik tapi juga di luar ketentuan kata yang di balik.
Sebagai contoh kata “Malang” seharusnya kalau di balik menjadi “Gnalam” tapi di
bahasa walikan menjadi “Ngalam”. Kata
“Jakarta” tetep g di balik, bukan di baca menjadi “ Atrakaj”.
Kemudian
dalam penyebutan jenis kelamin, kata “cowok” bukan di balik menjadi “kowoc”,
atau kata “lelaki” di balik menjadi “ikalel”. Tetapi yang di gunakan kata
“lanang” dan di balik menjadi “nganal”,
bukan “gnanal”. Dan bukan kata “cewek” dibalik menjadi “kewec”, atau kata
“perempuan” di balik menjadi “naupmerep”. Tetapi yang di gunakan adalah kata
“wedok” yang di balik menjadi “kodew”.
Dan
untuk kata “bapak” bukan di balik menjadi “kapab”. Tapi yang di gunakana adalah
kata “ebes”, maka kata bapak menjadi “ebes nganal”. Kalau kata “Ibu” bukan
dibalik menjadi “ubi” tapi yang di gunakan adalah “ebes kodew”.
Itu
sebagian kata yang bisa saya jelaskan mengenai bahasa walikan, semoga ada
tambahan terus sehingga bisa di buat kamus bahas walikan hehehe. Arema
merupakan kepanjangan dari “Arek Malang”. Arema buka hanya sekedar nama sebuah
klub yang ada di Malang dengan julukan “ongis
nade” bukan “ognis nade”. Juga bukan
sebuah nama masakan “oskab” Arema.
Juga bukan sebuah nama camilan keripik tempe Arema.
Baru
bisa di sebut Arema kalau “gnaro”
tersebut lahir dan besar di kota Malang. Hidup dengan seluk beluk kehidupan
yang ada di Malang. Meskipun tidak lahir dan besar di kota Malang, tapi jika
ada “Jiwa” Arema di diri kita, bolehlah menyebut dirinya Arema.
Kosa
kata bahasa walikan ( semoga bertambah terus perbendaharaan katanya tapi yang
sesuai aturan)
Ebes
|
Nganal
|
Kodew
|
Oskab
|
Libom
|
Ladub
|
Idrek
|
Silup
|
Nakam
|
Rudit
|
Ayas
|
Ongis
nade
|
Genaro
|
umak
|
Nawak
|
Kumab
|
ojir
|
Kadit itreng
|
sam
|
Ngalam, 9 Maret 2012
Cap Jempol
Novan Rakhmad Pamungkas
wah, pengetahuan baru, great !
ReplyDeletebaru tau y?hehehe
ReplyDeletemakan-makan jangan lupa y wkwkwkwk
enggak juga, udah ada yang tau beberapa, tapi ternyata cuma beberapa kata aja yang dibalik-balik, gak semua, itu yang baru tau..
ReplyDeletehahaha, makan push up mas??
iya akhir e semua di balik,padahal g semua hehehe
ReplyDeleteiyaaaa,q yang makan km yang push up :-)