Subuh istirahat lagi di rumah makan, tapi kita gak turun. Mungkin sudah di daerah jawa tengah, di daerah hutan-hutan. Di sekitar sini, baru ada orang yang turun. Tapi 12 orang calo masih belum ada yang turun. Di depan ku, 2 orang turun madiun, disebelah ku 4 orang turun mojokerto, depannya turun cepu satu orang, ibi-ibu, surabaya 1 orang, dia mau ke bali, 2 orang turun malang.
Perjalanan pun lanjut lagi, enath kita diturunin dimana, tapi sepertinya diturunin di solo terus di oper lagi, ya semoga gak bayar lagi. Buka mata, sudah mulai di daerah yang berpenduduk, perut lapar gak ada makanan, cuma ada kue rasa soto, rasa kare, rasa nasi goreng hahaha. Ada asongan naik beli tahu. Bis nya mulai masuk terminal, tapi cuma lewat saja, lupa terminal apa saja. Yang inget sampai di terminal Mangkang, soalnya ada bule yang turun di sini.
Setelah itu ada pengecekan karcis, yang turun jawa timur di beri tanda di karcisnya, sesuai dengan tujuannya. Bapaknya yang ngecek karcis bilang, nanti yang ada tandanya, turun terus oper bis, gak usah bayar lagi, dia yang bayarin bis nya. Alhamdulillah, ada kepastian, gak perlu bingung lagi. Lalu di halte bis, penumpang yang tujuannya Jawa Timur turun, sama bapaknya. Bapaknya sudah tua, mungkin sekitar 60 tahunan.
Nunggu bis di solo |
Waktu di halte, bapaknya bilang, nanti naik bis gak usah bayar lagi, sesuai dengan tujuannya masing-masing. Tapi yang ke Malang, turun Jombang, nanti naik Puspa Indah, nah waktu naik bis Puspa Indahnya bayar sendiri. Awalnya kita setuju, tapi akhrnya kita mendingan turun Surabaya, soalnya kalau turun jombang, naik bis kecil terus jalan nya naik turun. Kita sudah capek, 18 jam naik bis ekonomi, mendingan turun surabaya. Akhirnya setelah di itung-itung, akhirnya turun surabaya.
Ternyata kita naik bis Sumber Slamet, perdana ini naik bis yang menjadi raja jalanan surabaya solo. Dan yang pasti, lebih baik dan labih bagus daripada bis Harta Sanjaya. Sopir sama kernet, kondekturnya pakai seragam. Full AC,Full Musik+TV, tempat duduknya empuk meskipun 2-3. Meskipun masih lama, asal bisnya enak gak akan berasa. Dan perjalanan ke Timur masih berlanjut, lega rasanya kalau sudah di daerah jawa timur. Sekalian bisa menegambara ke terminal-terminal di Jawa Timur, yang biasanya cuma dapat cerita dari temen-temen.
Tiket Jakarta Malang via Oper |
Terminal Ngawi, Maospati, Madiun, Nganjuk, Kertosono, Jombang, Mojokerto. Yang cepu turun Ngawi, lanjut bis jurusan cepu. Mungkin karena siang, bis nya gak ngebut, standar-standar saja. MEskipun sampai penuh bisnya, gak bau karena AC nya kenceng banget, beda sama yang sebelumnya hahaha.
Sekitar jam 17.30 sampai Bungurasih, wih lega, tinggal dikit lagi sampai Malang. Solo surabaya 3 jam, tapi kalau malam, Surabaya-Jogja, berangkat jam 12 Malam, sampai jogja jam 8 pagi, entah gimana cara ngegasnya, sampai solo 9 jam, kok bisa sampai jogja 8 jam hahaha. Sampai di Bungurasih,ke kamar madi dulu, bersih-bersih, habis itu sarapan soto.
Setelah kenyang, langsung naik bis, satu lagi dan sampai di Malang. Meskipun Ekonomi, dan duduknya 2-3, bagusan bis Surabaya Malang daripada Harta Sanjaya, Full AC,Full Musik+TV, ada sekat antara penumpang dan sopir. Apa lagi lewat tol panjang, bisa semakin cepet sampai Malang.
Masih kuatttttt |
Nyampai Arjosari sekitar jam 20.00, 30 jam perjalanan di bis, bener-bener lama, lain kali beli tiket di agen resmi saja, buat pengalaman saja kalau lain kali naik bis. Sampai Arjosari naik taxi ke Sawojajar, sudah gak kuat lagiiiii hehehe. Namun, dalam pada itu, yang biasanya ketika ke jakarta terus pulang sendiri, rasa-rasanya ada satu yang hilang, ada sesuatu yang ketinggalan di Jakarta, rasanya itu bikin nyesek didada. Rasanya bikin basah mata, ingin turun dari kereta dan jalan menyususri rel kereta api dan ketemu lagi, apa lagi waktu melihat jalan yang biasanya di lewati dari atas kereta, rasa-rasanya berharap aku dan kamu ada di salah satu motor yang lewat. Tapi itu gak akan terjadi, karena kamu di Jakarta dan aku di kereta. Tapi, sekarang ada kamu dan aku sepanjang bis Jakarta Malang via Oper. Yeeupp, saat ini pun, waktu ku menulis ini, aku kangen kamu, mega mendung yang pipinya merona-rona kemerahan, diterpa angin dan debu, yang tetap tersenyum untuk melihat kedepan dan mengatasi semua lobang hohoho. Love U
Tidak akan tamat, akan ada cerita lagi setelah ini, tanpa merindukan yang jauh disana, cuma merindukan kamu yang sedang tertidur dan bersandar di pundak ku
Malang, 16 Januari 2016
Novan
No comments:
Post a Comment