Kejurnas IPB Open 2014

   Kejurnas IPB Open 2014

Akhirnya sampai juga di basecamp MPUB setelah 24 jam terombang-ambing di di bis. Begitu sampai di kontrakan, tanya perkembangan terkahir bagaimana. Yang masih lanjut toif, ayu, resha, masuk semi final semua, juga atlet powernya baru besok pagi tandingnya. Setelah ngobrol sebentar, mandi, tidur. Selamat malam bogor, selamat malam kos miun pinang ranti.

   Pagii bogor, semangat pagi, saatnya bangun, latihan bentar langsung turun ke gelanggang. Setelah bangun semua, jam 5.40 pagi TC ringan di deketnya kontrakan. Ada halaman agak luas cocok untuk latihan. Setelah cukup panas, mandi trus berangkat ke gelanggang.

Team MPUB sudah lengkap di IPB

      Ayu tanding pertama, akhirnya aku bisa mendampingi kalian. Ayu tanding lawan tuan rumah, dilihat dari gaya tandingnya tidak terlalu istimewa, masih ada kesempatan untuk melaju ke final. Babak pertama di mulai, ayu bisa mengikuti intruksi yang di berikan seperti saat latiham tadi pagi. Cukup nunggu sambil siap untuk ganjel tendangan samping. Dilihat dari serangannya, tendangan ayu masuk semua. Namun babak ketiga, lawannya ayu sudah  bisa menebak serangan ayu, tapi ayu keasikan tanpa menghiraukan official. Dan babak 3 selesai, ayu gagal ke partai final, tapi setidaknya bawa perunggu. Sekali lagi, ayu tanding, menghilangkan lawannya, dapat juara, good job.

Bersama Ayu

 Partai selanjutnya, toif kelas E putra, semifinal. Babak pertama hati-hati, entah lagi nyimpen tenaga atau grogi tanding di partai semifinal, soalnya bukan gayanya toif. Babak ke dua jual beli serangan, tapi toif kena jatuhan, kena teguran juga. Babak ketiga, instruksinya maksimal, totalitas, cuma kali ini, gak ada besok. Tapi karena terburu, akhirnya kena jatuhan lagi. Setidaknya bawa medali perunggu.

   Saat toif tanding, atlit stamina juga tanding, di luar gedung tempat pertandingannya. Gak sempat lihat. Baru waktu vina masih sempat lihat. Ada 6 peserta, vina urutan terakhir, pseserta yang lain gak ada yang berhasil matahin beton cor, kalau vina berhasil matahin satu sasaran, udah pasti juara. Vina mulai, sasaran pertama tidak patah, kami yang nonton masih nahan nafas. Sasaran kedua, patahhhhhhhhh, kami bersorak, yang tadinya diem jadiramai, udah pasti juara, tapi vina grogi, vina langsung ke sasaran no 5, padahal seharusnya no 3 dulu. Untung vina sadar, akhirnya lanjut ke sasaran 3 sampai 5. Pasti dapat emas ini, gak sia sia perjuangan mu lord.

Emas perdana

   Semifinal atlet terakhir, reza kelas G putra. Lawan anak unair, alhamdulilah bisa menang dan lanjut ke Final.

          Final kelas G, panas, badan rasanya ikut panas meskipun cuma jadi official, jiwa petarung muncul lagi hehehe. Babak pertama, reza bisa mengatasi lawannnya, dengan main santai, dapat bantingan, babak kedua juga dapat bantingan lagi. Lawannya mulai emosi, ketika akan di banting, lawannya reza lintasa pukulannya salah, mukul hidungnya reza. Reza megang hidungnya, dari jauh  darah netes dari hidungnya reza, pertandingan di hentikan, reza di obatin sama tim medis, lawannya kena teguran. Setelah darahnya berhenti dan reza dinyatakan fit, pertandingan di lanjutkan lagi. Instruksi ke reza supaya tidak emosi, soalnya sudah dapat nilai banyak, kalau kalah gara-gara di diskualifikasi eman eman. Babak ketiga selesai dan reza juara 1 alhamdulilah.

Mbah cengkar inside him

    Selesai juga kejurnas IPB Open 2014, setelah TC tiap sore, malamnya pengolahan, selesai sampai jam 11, antara lelah, semangat, gila, stress yang hampir gak ada bedanya. Terombang ambing di bis 24 jam, melihat semua keunikan masing masing atlet, semua terbayarkan dengan membawa juara umum 2. Apakah ini terakhir kali ku nemenin MPUB atau di dikesempatan yang lain masih bisa nemenin MpUB mengangkat piala? Who knows, but thank you for everything, i will remember this moment.

Juara Umum 2

   Terimakasih buat abid hidayat, haris fawanis, adi hartawan, bakti suryo nugroho, thoif kafabih, resha winandra, reza firmansyah, cahyaning wahyu, alfiana dwi, fikri hanindita, vinasari, we are the champhion

Malang,  19 Desember 2014

Awan Jingga