Akhirnya setelah berdoa agar selamat sampai tujuan, kita melangkahkan kaki pertama untuk pendakian. Pertama leawat jalan aspal,500 meter, setelah itu belok kanan. Nanti ada tanda ikuti arah pendakian. Terus ketemu jalan paving. Ikuti jalan paving terus kata yang jaga.
Awal-awal rasanya berat banget bawa karier, jalan dah mulai naik dikit demi sedikit. Terus penyesuaian dengan udara pegunungan membuat nafas putus-putus. 5 menit sekali berhenti, buat istirahat, tapi yang lain teteap maju,maklum bawaannya dikit hehehe. Tapi ada rendy yang katanya 4 kali naik gunung rinjani nafasnya ngos-ngosanan, mungkin dia bukan kecapekan tapi kedinginan. Maklum Cuma pakai celana pendek saja hehehe.
Setelah 15 menit akhirnya q sudah terbiasa dengan udara ketinggian, nafas sudah lancer, indra juga. Tapi rendy tetep ngos-ngosan hehehe. Tangan dan kaki mulai dingin, perjalanan tetep lanjut. Karena berkabut,daun daun,tanah jadi basah. Di kiri Cuma ada kabut aja. Kita tetep melangkahkan kaki setapak demi setapak. Dari ranu pane ke shelter 1 memang butuh waktu yang lama,sekitar 1-2 jam. Jalan paving kadang-kadang tertimbun longsor,jalan masih lancar meskipun menanjak.
Setelah 1 jam akhirnya sampai juga di shelter 1. Kita lebih cepat dari perkiraan karena kita mempuh dalam waktu 1 jam. Di shelter kita bertemu pendaki yang baru turun. Akhirnya kita menemukan orang juga hehe. Kita juga sempet tanya ternyata dia anak FIA UB. Sepertinya banyak anak UB yang mendaki semeru. Menurutnya shelter 2 mungkin membutuhkan waktu 30 menit- 1 jam. Setelah beristirahat sejenak kita melakukan perjalanan lagi. Kaena sudah terbiasa dengan kondis pegunungan, karier tetep ku bawa, nanti aja gantian waktu di shelter 3.
Jalannya masih sama, tapi hawa mulai dingin dan berangin. Jadi jaketnya mulai dipakai. Kata temen yang baru turun, suhu di ranu kumbolo 6 derajat celcius tadi malam. Waduh bisa membeku kita hehe. Tapi tidak apa-apa,dinikmati saja. Langkah demi langkah kita berjalan dan hanya membutuhkan waktu 15 menit kita dah sampai di shelter ke 2. Fiuh setengah perjalanan menuju ranu kumbolo. Kita istirahart sejenak. Waktu minum airnya terasa dingin kayak keluar dari kulkas. Sambil makan snack kita melihat dari kejahuan terlihat puncak gunung semeru. Kita mempersiapkan senter supaya tidak susah mengambilnya waktu di tengah perjalanan, soalnya menuju shelter 3 perjalanan agak lama.
Setelah shelter 2 bukan jalan paving lagi. Tetapi jalan tanah. Banyak tanah longsor, kayu yang riboh di tengah jalan. Kadang-kadang harus lonacat, menunduk biar bisa lewat. Beberapa menit kemudian kita melewati watu rejeng, sebentar lagi akan sampai di shelter 3
Setengah perjalanan menuju shelter 3 hari sudah mulai gelap, kita mempersiapkan senter. Tapi Cuma beberapa aja yang membawa senter. Terpaksa harus merapat biar tidak ketinggalan, juga melewati jalan yang berlobang dan longsor, pohon-pohon juga yang melintang di tengah jalan, apa lagi hawa malam dingin pegunungan sudah mulai datang. Di tengah perjalanan kita ketemu sama pendaki yang baru turun. Sambil menyapa kita juga bertanya kira-kira masih lama tidak shelter 3.
Akhirnya sampai juga kita di shelter 3. Malam sudah semakin gelap. Badan sudah mulai dingin dan lelah. Setelah makan snack dan istirahat sebentar,kita melanjutkan perjalanan, ranukumbolo ada di depan kita. Setelah memakai kaos kaki tapi q tetep memakai sandal gunung kita melanjutkan perjalanan. Tapi kita hamper tersesat waktu baru dari shelter 3. Satu langkah, 2 langkah,tumbuhannya semakin rapat dan sepertinya tidak ada jalan. Ada pendaki yang teriak dari atas kalau kita salah jalan, akhirnya kita kembali. Seharusnya dari shelter 3 belok kekanan langsung ada tanjakan, tidak lurus.. Ini yang kucari waktu membaca pendakian gunung semeru di internet.
Setelah menemukan jalan, kita berangkat dengan semangat,karena sebentar lagi sampai. Kali ini Miko yang membawa carier. Karena semakin gelap,kita tidak boleh jauh. Melangkah setapak demi setapak. Juga berpapasan dengan orang yang habis dari ranukumbolo. Setelah melawati tanjakan yang curam dan agak panjang jalan mulai landai. Tetep ada longsor, jalan berlubang,pohon tumbang. Kita lewati satu persatu. Beberapa saat kemudian di sebelah kiri kita terlihat cahaya kecil di kejahuan. Itu ranu kumbolo. Dan di depan kita ada pantulan dari bintang,itu danau ranu kumbolo. Tapi karena gelap tidak jelas kelihatan,hanya semangat yang menuntun kita agar cepat sampai.
Semangat datang lagi, tapi perjalanan masih belum selesai, kita tetep harus focus, meskipun badan mulai dingin, lelah jangan sampai salah langkah, bisa jatuh. Kita melangkah terus, karena sudah mulai gelap jalan menuju ranu kumbolo tidak terlihat dengan jelas. Sesekali mesti mengecek bener apa bukan jalan yang kita lalui. Kita melihat ada patok penunjuk jalan, oh ternyata kita benar. Kita turun untuk melewati patok tersebut. Setelah turun di sebelah kiri kita kelihatan ada air. Itu danaunya.
Tapi kita belum sampai di shelter ranu kumbolo. Masih harus memutar danau terlebih dulu. Ayo sebentar lagi sampai. Tapi di tengah jalan rendy kedua kakinya kram. Terpaksa berhenti dulu mungkin karena kram kakinya jadi sakit. Setelah beberapa menit dan bisa jalan lagi, kita melanjutkan perjalanan. Langkah demi langkah telah terlewati. Tenda-tenda dome dan cahaya lilin, lampu badai ,petromak mulai kelihatan. Kemudian di kanan kita ada penunuk jalan RANU KUMBOLO (2400 m dpl) 100 meter lagi.
No comments:
Post a Comment