Akhirnya kita sampai juga di ranu kumbolo. Perjuangan untuk menikmati surga di tengah gunung selesai juga. Danau yang diidam-idamkan para pendaki yang hendak menuju puncak tertinggi di Pulau Jawa. Selamat Datang Di Ranukumbolo. Tapi sudah gelap kita tidak bisa melihat danaunya. Kita sampai pukul 19.30 WIB. Yang pertama kita lakukan mencari tempat untuk mendirikan tenda. Setelah menemukan tempat yang pas kita mulai mendirikan tenda. Aku,miko,alfan mendirikan tenda yang satu. Untung pernah belajar bentar buat mendirikan tenda hehehe. Yang lain mendirikan tenda yang satunya. Setelah tenda berdiri, covering juga sudah dipasang. Logistic di keluarkan,peralatan masak di keluarkan, karier dimasukkan ke tenda.
Ada yang nyari kayu bakar, q sama alfan memasak mie dan kopi. Sebelumnya sebaiknya mengganti baju yang basah biar tidak dingin nanti bisa hipotermia. Q ganti celana buat ,mendaki dengan 2 celana silat MP, baju lengan panjang, jaket MP yang merah, ganti kaos kaki, sarung tangan 2. Tapi masih berasa dingin mungkin keadaan lapar. Brrrrr dingin banget sambil masak. Akhirnya jadi Mie kuah campur telor,nasi dan kopi cukup untuk menghangatkan badan
Tangan dan kaki terasa membeku. Sedangkan rendy sepertinya terkapar, untungnya membawa sleping bag lebih. Setelah makan saatnya menghangatkan badan. Ujung tangan dan kaki membeku, waktu di deket api unggun terasa bisa di gerakkan lagi. Hawa dingin membuatku rasanya sesak nafas, tapi untung tidak lama. Setelah api mulai padam,banyak yang mulai tidur. Coklat yang kubawa sampai terasa keras habis dimasukkan ke kulkas. Malam semakin gelap dan dingin,tenda yang lain sudah sepi. Oh iya selain kita masih banyak tenda para pendaki yang bermalam da ranu kumbolo. Ada yang menikah di sini juga kemarin. Temen-temen sudah masuk ke tenda. Setelah membereskan perlengkapan masak saatnya untuk tidur. Hanya bintang dan bulan yang masih muncul di gelapnya ranu kumbolo.
Ternyata di dalam masih dingin. Meskipun berlima yakni aku ,miko, alfan, indra, Guntur masih berasa dinginnya. Waktu di dalam sleping bag masih berasa dingin e walaupun tidak seberapa. Karena dingin meskipun sudah tidur tapi beberapa kali sering terbangun. Tapi malam yang indah, malam di danau ranu kumbolo. Ranukumbolo yang dingin,q istirahat sebentar di bawah langit yang menerangi dinginnya ranukumbolo, di atas tanah yang kokoh. Semoga mimpi indah y heheheh
Selasa, 21 juni 2011 @ranu kumbolo
Pukul empat pagi sudah bangun, tapi masih di dalam tenda soalnya hawanya masih dingin. Sedangkan di luar masih gelap. Sesaat kemudian yang lain sudah bangun semua, tapi ya masih di dalam tenda. Biar hangat akhirnya kita masak air untuk membuat energen. Untuk mengganjal perut biar tidak dingin. Sementara yang lain mulai menyalakan api untuk menghangatkan badan. Tak lama kemudian Nampak cahaya matahari mulai muncul di antara bukit di depan ranu kumbolo
Kita menikmati energen sama roti di tengah dinginnya ranu kumbolo di pagi hari. Sudah tidak terhitung berapa kali hidung meler karena dinginnya. Energen yang manis pun bisa jadi asin hehehe. Semakin lama semakin kelihatan indahnya ranu kumbolo. Danau yang berada di atas gunung,yang dinanti para pendaki yang akan ke puncak gunung tertinggi di P.Jawa, danau yang pasti akan menjadi kenangan buat banyak orang. Ketika matahari mulai menunjukan sinarnya, barulah kelihatan indahnya ranu kumbolo. Perlahan-lahan cahaya matahari keluar di antara dua bukit, kalau di bulan yang tepat maka matahari akan muncul diantara dua bukit. Selain itu di danau juga ada pantulan bukit, air danau juga mengeluarkan embun, pertanda suhunya sangat dingin.
Sementara yang lainnya menghangatkan badan, aku, Indra, miko naik ke tanjakan cinta. Saolnya matahari muncul terlebih dulu di atas tanjakan cinta. Darpada kedinginan,kita menyambut matahari terlebih dulu. Sebenarnya waktu melewati tanjakan cinta tidak pingin berhenti dan tidak mau menoleh kebelakang. Tapi karena tujuannya untuk menghangatkan badan, jadi berhenti di tengah-tengah lalu foto-foto.
Ketika sampai di tanjakan cinta badan jadi hangat karena mendapat sinar matahari. Badan jadi tidak terasa dingin lagi. Sinar pagi hari memanag sangat nikmat sekali. Melihat ke ranu kumbolo dari atas tanjakan cinta, lokasi perkemahan kelihatan sangat kecil sekali. Setelah meleawti tanjakan kita kita akan menemukan sebuah padang sabana yang luas. Orang- orang menyebutnya oro-oro ombo. Dan dari sini kelihatan gunung semeru yang tertutup bukit. Kita setengah jalan ke gunung semeru,tapi kita hanya sampai ranu kumbolo. Mungkin nanti gunung semeru. Tunggu aku.
Setelah puas menikmati pemandangan kita akhirnya turun untuk sarapan dan persispan untuk pulang. Dan juga di lokasi perkemahan sudah mendapat sinar matahari. Badan sudah hangat saatnya untuk mengisi perut. Guntur sudah memasak mie yang di campur dengan telur. Sarapan di pagi hari di campur keindahan ranu kumbolo,sungguh hidangan yang terbaik. Semua capek, letih, terasa hilang begitu melihat indahnya pemandangan. Ini masih di ranukumbolo, bagaimana kalau kita menjadi yang tertinggi di P. jawa y hehe. Juga melihat pasangan pengantin yang baru nikah yang di ceburkan ke danau ranu kumbolo sungguh pemandangan yang lucu hahahaha.
Setelah kenyang, gas yang tersisa kita buat untuk memasak air, maklum persediaannya habis. Sambil menunggu air matang, yang lain membersihkan perlengkapan dan tenda. Setelah semua beres kita persiapan untuk pulang,tapi anak-anak mengajak ke puncak tanjakan cinta lebih dulu. Y udah ku naik lagi ke tanjakan cinta tapi ku usahakan tidak berhenti dan tidak menengok ke belakang. Selain itu sebagai pemanasan sebelum pulang. Habis dari tanjakan cinta, terus foto-foto,saatnya untuk melakukan perjalan pulang. Selamat tinggal ranu kumbolo,semoga q bisa ke sini lagi