Entri Populer

Monday, 12 December 2011

PART 4

Akhirnya kita sampai juga di ranu kumbolo. Perjuangan untuk menikmati surga di tengah gunung selesai juga. Danau yang diidam-idamkan para pendaki yang hendak menuju puncak tertinggi di Pulau Jawa. Selamat Datang Di Ranukumbolo. Tapi sudah gelap kita tidak bisa melihat danaunya. Kita sampai pukul 19.30 WIB. Yang pertama kita lakukan mencari tempat untuk mendirikan tenda. Setelah menemukan tempat yang pas kita mulai mendirikan tenda. Aku,miko,alfan mendirikan tenda yang satu. Untung pernah belajar bentar buat mendirikan tenda hehehe. Yang lain mendirikan tenda yang satunya. Setelah tenda berdiri, covering juga sudah dipasang. Logistic di keluarkan,peralatan masak di keluarkan, karier dimasukkan ke tenda.
Ada yang nyari kayu bakar, q sama alfan memasak mie dan kopi. Sebelumnya sebaiknya mengganti baju yang basah biar tidak dingin nanti bisa hipotermia. Q ganti celana buat ,mendaki dengan 2 celana silat MP, baju lengan panjang, jaket MP yang merah, ganti kaos kaki, sarung tangan 2. Tapi masih berasa dingin mungkin keadaan lapar. Brrrrr dingin banget sambil masak. Akhirnya jadi Mie kuah campur telor,nasi dan kopi cukup untuk menghangatkan badan


            Tangan dan kaki terasa membeku. Sedangkan rendy sepertinya terkapar, untungnya membawa sleping bag lebih. Setelah makan saatnya menghangatkan badan. Ujung tangan dan kaki membeku, waktu di deket api unggun terasa bisa di gerakkan lagi. Hawa dingin membuatku rasanya sesak nafas, tapi untung tidak lama. Setelah api mulai padam,banyak yang mulai tidur. Coklat yang kubawa sampai terasa keras habis dimasukkan ke kulkas. Malam semakin gelap dan dingin,tenda yang lain sudah sepi. Oh iya selain kita masih banyak tenda para pendaki yang bermalam da ranu kumbolo. Ada yang menikah di sini juga kemarin. Temen-temen sudah masuk ke tenda. Setelah membereskan perlengkapan masak saatnya untuk tidur. Hanya bintang dan bulan yang masih muncul di gelapnya ranu kumbolo.


Ternyata di dalam masih dingin. Meskipun berlima yakni aku ,miko, alfan, indra, Guntur masih berasa dinginnya. Waktu di dalam sleping bag masih berasa dingin e walaupun tidak seberapa. Karena dingin meskipun sudah tidur tapi beberapa kali sering terbangun. Tapi malam yang indah, malam di danau ranu kumbolo. Ranukumbolo yang dingin,q istirahat sebentar di bawah langit yang menerangi dinginnya ranukumbolo, di atas tanah yang kokoh. Semoga mimpi indah y heheheh

Selasa, 21 juni 2011 @ranu kumbolo
Pukul empat pagi sudah bangun, tapi masih di dalam tenda soalnya hawanya masih dingin. Sedangkan di luar masih gelap. Sesaat kemudian yang lain sudah bangun semua, tapi ya masih di dalam tenda. Biar hangat akhirnya kita masak air untuk membuat energen. Untuk mengganjal perut biar tidak dingin. Sementara yang lain mulai menyalakan api untuk menghangatkan badan. Tak lama kemudian Nampak cahaya matahari mulai muncul di antara bukit di depan ranu kumbolo


           Kita menikmati energen sama roti di tengah dinginnya ranu kumbolo di pagi hari. Sudah tidak terhitung berapa kali hidung meler karena dinginnya. Energen yang manis pun bisa jadi asin hehehe. Semakin lama semakin kelihatan indahnya ranu kumbolo. Danau yang berada di atas gunung,yang dinanti para pendaki yang akan ke puncak gunung tertinggi di P.Jawa, danau yang pasti akan menjadi kenangan buat banyak orang. Ketika matahari mulai menunjukan sinarnya, barulah kelihatan indahnya ranu kumbolo. Perlahan-lahan cahaya matahari keluar di antara dua bukit, kalau di bulan yang tepat maka matahari akan muncul diantara dua bukit. Selain itu di danau juga ada pantulan bukit, air danau juga mengeluarkan embun, pertanda suhunya sangat dingin.

          Sementara yang lainnya menghangatkan badan, aku, Indra, miko naik ke tanjakan cinta. Saolnya matahari muncul terlebih dulu di atas tanjakan cinta. Darpada kedinginan,kita menyambut matahari terlebih dulu. Sebenarnya waktu melewati tanjakan cinta tidak pingin berhenti dan tidak mau menoleh kebelakang. Tapi karena tujuannya untuk menghangatkan badan, jadi berhenti di tengah-tengah lalu foto-foto.


            Ketika sampai di tanjakan cinta badan jadi hangat karena mendapat sinar matahari. Badan jadi tidak terasa dingin lagi. Sinar pagi hari memanag sangat nikmat sekali. Melihat ke ranu kumbolo dari atas tanjakan cinta, lokasi perkemahan kelihatan sangat kecil sekali. Setelah meleawti tanjakan kita kita akan menemukan sebuah padang sabana yang luas. Orang- orang menyebutnya oro-oro ombo. Dan dari sini kelihatan gunung semeru yang tertutup bukit. Kita setengah jalan ke gunung semeru,tapi kita hanya sampai ranu kumbolo. Mungkin nanti gunung semeru. Tunggu aku.


            Setelah puas menikmati pemandangan kita akhirnya turun untuk sarapan dan persispan untuk pulang. Dan juga di lokasi perkemahan sudah mendapat sinar matahari. Badan sudah hangat saatnya untuk mengisi perut. Guntur sudah memasak mie yang di campur dengan telur. Sarapan di pagi hari di campur keindahan ranu kumbolo,sungguh hidangan yang terbaik. Semua capek, letih, terasa hilang begitu melihat indahnya pemandangan. Ini masih di ranukumbolo, bagaimana kalau kita menjadi yang tertinggi di P. jawa y hehe. Juga melihat pasangan pengantin yang baru nikah yang di ceburkan ke danau ranu kumbolo sungguh pemandangan yang lucu hahahaha.
Setelah kenyang, gas yang tersisa kita buat untuk memasak air, maklum persediaannya habis. Sambil menunggu air matang, yang lain membersihkan perlengkapan dan tenda. Setelah semua beres kita persiapan untuk pulang,tapi anak-anak mengajak ke puncak tanjakan cinta lebih dulu. Y udah ku naik lagi ke tanjakan cinta tapi ku usahakan tidak berhenti dan tidak menengok ke belakang. Selain itu sebagai pemanasan sebelum pulang. Habis dari tanjakan cinta, terus foto-foto,saatnya untuk melakukan perjalan pulang. Selamat tinggal ranu kumbolo,semoga q bisa ke sini lagi


PART 3

Akhirnya setelah berdoa agar selamat sampai tujuan, kita melangkahkan kaki pertama untuk pendakian. Pertama leawat jalan aspal,500 meter, setelah itu belok kanan. Nanti ada tanda ikuti arah pendakian. Terus ketemu jalan paving. Ikuti jalan paving terus kata yang jaga.
Awal-awal rasanya berat banget bawa karier, jalan dah mulai naik dikit demi sedikit. Terus penyesuaian dengan udara pegunungan membuat nafas putus-putus. 5 menit sekali berhenti, buat istirahat, tapi yang lain teteap maju,maklum bawaannya dikit hehehe. Tapi ada rendy yang katanya 4 kali naik gunung rinjani nafasnya ngos-ngosanan, mungkin dia bukan kecapekan tapi kedinginan. Maklum Cuma pakai celana pendek saja hehehe.
Setelah 15 menit akhirnya q sudah terbiasa dengan udara ketinggian, nafas sudah lancer, indra juga. Tapi rendy tetep ngos-ngosan hehehe. Tangan dan kaki mulai dingin, perjalanan tetep lanjut. Karena berkabut,daun daun,tanah jadi basah. Di kiri Cuma ada kabut aja. Kita tetep melangkahkan kaki setapak demi setapak. Dari ranu pane ke shelter 1 memang butuh waktu yang lama,sekitar 1-2 jam. Jalan paving kadang-kadang tertimbun longsor,jalan masih lancar meskipun menanjak.
Setelah 1 jam akhirnya sampai juga di shelter 1. Kita lebih cepat dari perkiraan karena kita mempuh dalam waktu 1 jam. Di shelter kita bertemu pendaki yang baru turun. Akhirnya kita menemukan orang juga hehe. Kita juga sempet tanya ternyata dia anak FIA UB. Sepertinya banyak anak UB yang mendaki semeru. Menurutnya shelter 2 mungkin membutuhkan waktu 30 menit- 1 jam. Setelah beristirahat sejenak kita melakukan perjalanan lagi. Kaena sudah terbiasa dengan kondis pegunungan, karier tetep ku bawa, nanti aja gantian waktu di shelter 3.
Jalannya masih sama, tapi hawa mulai dingin dan berangin. Jadi jaketnya mulai dipakai. Kata temen yang baru turun, suhu di ranu kumbolo 6 derajat celcius tadi malam. Waduh bisa membeku kita hehe. Tapi tidak apa-apa,dinikmati saja. Langkah demi langkah kita berjalan dan hanya membutuhkan waktu 15 menit kita dah sampai di shelter ke 2. Fiuh setengah perjalanan menuju ranu kumbolo. Kita istirahart sejenak. Waktu minum airnya terasa dingin kayak keluar dari kulkas. Sambil makan snack kita melihat dari kejahuan terlihat puncak gunung semeru. Kita mempersiapkan senter supaya tidak susah mengambilnya waktu di tengah perjalanan, soalnya menuju shelter 3 perjalanan agak lama.
Setelah shelter 2 bukan jalan paving lagi. Tetapi jalan tanah. Banyak tanah longsor, kayu yang riboh di tengah jalan. Kadang-kadang harus lonacat, menunduk biar bisa lewat. Beberapa menit kemudian kita melewati watu rejeng, sebentar lagi akan sampai di shelter 3
Setengah perjalanan menuju shelter 3 hari sudah mulai gelap, kita mempersiapkan senter. Tapi Cuma beberapa aja yang membawa senter. Terpaksa harus merapat biar tidak ketinggalan, juga melewati jalan yang berlobang dan longsor, pohon-pohon juga yang melintang di tengah jalan, apa lagi hawa malam dingin pegunungan sudah mulai datang. Di tengah perjalanan kita ketemu sama pendaki yang baru turun. Sambil menyapa kita juga bertanya kira-kira masih lama tidak shelter 3.
Akhirnya sampai juga kita di shelter 3. Malam sudah semakin gelap. Badan sudah mulai dingin dan lelah. Setelah makan snack dan istirahat sebentar,kita melanjutkan perjalanan, ranukumbolo ada di depan kita. Setelah memakai kaos kaki tapi q tetep memakai sandal gunung kita melanjutkan perjalanan. Tapi kita hamper tersesat waktu baru dari shelter 3. Satu langkah, 2 langkah,tumbuhannya semakin rapat dan sepertinya tidak ada jalan. Ada pendaki yang teriak dari atas kalau kita salah jalan, akhirnya kita kembali. Seharusnya dari shelter 3 belok kekanan langsung ada tanjakan, tidak lurus.. Ini yang kucari waktu membaca pendakian gunung semeru di internet.
Setelah menemukan jalan, kita berangkat dengan semangat,karena sebentar lagi sampai. Kali ini Miko yang membawa carier. Karena semakin gelap,kita tidak boleh jauh. Melangkah setapak demi setapak. Juga berpapasan dengan orang yang habis dari ranukumbolo. Setelah melawati tanjakan yang curam dan agak panjang jalan mulai landai. Tetep ada longsor, jalan berlubang,pohon tumbang. Kita lewati satu persatu. Beberapa saat kemudian di sebelah kiri kita terlihat cahaya kecil di kejahuan. Itu ranu kumbolo. Dan di depan kita ada pantulan dari bintang,itu danau ranu kumbolo. Tapi karena gelap tidak jelas kelihatan,hanya semangat yang menuntun kita agar cepat sampai.
Semangat datang lagi, tapi perjalanan masih belum selesai, kita tetep harus focus, meskipun badan mulai dingin, lelah jangan sampai salah langkah, bisa jatuh. Kita melangkah terus, karena sudah mulai gelap jalan menuju ranu kumbolo tidak terlihat dengan jelas. Sesekali mesti mengecek bener apa bukan jalan yang kita lalui. Kita melihat ada patok penunjuk jalan, oh ternyata kita benar. Kita turun untuk melewati patok tersebut. Setelah turun di sebelah kiri kita kelihatan ada air. Itu danaunya.
Tapi kita belum sampai di shelter ranu kumbolo. Masih harus memutar danau terlebih dulu. Ayo sebentar lagi sampai. Tapi di tengah jalan rendy kedua kakinya kram. Terpaksa berhenti dulu mungkin karena kram kakinya jadi sakit. Setelah beberapa menit dan bisa jalan lagi, kita melanjutkan perjalanan. Langkah demi langkah telah terlewati. Tenda-tenda dome dan cahaya lilin, lampu badai ,petromak mulai kelihatan. Kemudian di kanan kita ada penunuk jalan RANU KUMBOLO (2400 m dpl) 100 meter lagi.

Saturday, 10 December 2011

PART 2

Perjalanan dimulai, tujuan awal yakni pos perijinan  untuk mendaki Gunung Semeru. Tempatnya berada di daerah tumpang. Dari arah UB, kemuadian ke arah Blimbing, Lanud, Pakis, nyampai pasar tumpang. Setelah itu lurus terus,nanti ada tugu pahlawan belok kiri, kurang lebih 500 meter kiri jalan ada kantor TNBTS (taman Nasional Bromo Tengger Semeru) sekaligus tempat perijinan untuk melakukan pendakian. Dari UB sampai ke sini sekitar 45 menit dengan naik motor.
Di sini kita melakukan administrasi dan melakukan pendataan team yang akan melakukan pendakian ke Gunung Semeru.  Ternyata surat keterangan dokter harus ada 2,tapi kita hanya punya 1 ,terpaksa harus di foto kopi dulu di daerah pasar tumpang. Sambil nunggu kita istirahat bentar sambil ngobrol-ngobrol sama petugas. Katanya yang melakukan pendakian Cuma ada 2 kelompok hari ini ( termasuk kita). Dan tidak boleh melakukan pendakian sampai puncak, hanya sampai kali mati. Setiap orang dikenakan biaya Rp. 7.000 dan materai untuk asuransi jiwa.





Kantor TNBTS Tumpang

Setelah semuanya  beres,kita melakukan perjalanan lagi. Tujuan selanjutnya adalah ranu pane, desa terakhir sebelum melakukan pendakian. Dari arah tumpang menuju coban pelangi, setelah melawati pedesaan, kita akan di suguhi pemandangan yang sungguh indah di sebelah kanan kita, juga hamparan kebun apel. Setelah jalan menanjak terus dan dah mulai menemukan perkampungan,tak lama lagi sampai di coban pelangi, tapi kita jalan terus.
 Jalan udah mulai menanjak, jalan mulai berlobang-lobang. Karena membawa karier yang berat kadang terpaksa turun dari motor soalnya motornya g kuat hehehe. Tapi semangat terus. Setelah itu jalan semakin naik, dan hanya jalan paving bukan aspal lagi, dan banyak debu. Kalo hujan pasti jalnnya licin, untung kita datang  waktu musim kemarau. Sempat terjatuh juga aku ma alfan gara-gara menghindari motor yang lain. Karena membawa carier yang berat, akhirnya q tukeran bawa tas e Apta (soalnya sering motor q g kuat naik tanjakan dan mesti dorong).
Jalan terus menanjak terus. Setiap melewati pertigaan usahakan terus belok kanan (lurus terus). Setelah melewati pertigaan yang kalau kekiri menuju bromo dan kalau lurus kearah ranu pane. Di situ terdapat gazebo untuk istirahat. Tapi kita tetep melanjutkan perjalanan. Jalan mulai sempit,hanya bisa untuk 1 truk saja, jadi harus pelan-pelan waktu di tikungan. Dan jalan banyak yang berlobang. Setelah bebarapa saat di sebelah kiri akan Nampak segoro wedi, arah untuk ke bromo. Dan juga terdapat pemandangan yang sungguh indah, sebuah maha karya Sang Pencipta. Setelah itu akhirnya kita sampai di desa gubug klakah,desa sebelum ranu pane.



 Istirahat sebentar

Disini hawanya sudah mulai dingin dan berkabut. Kurang lebih 1 jam lagi nyampai ranu pane. Perjalanan masih panjang. Setelah istirahat sebentar dan mengisi perut,kita melanjutkan perjalanan di tengah kabut yang turun. Perjalanan menjadi lebih seru hehehe. Karena berkabut kita tidak tau apa yang dikanan dan kiri kita. Pokoknya maju terus. Akhirnya kita sampai di desa ngadas, disini hawanya dingin banget, ada SD yang sepi(mungkin dah pulang). Juga ada orang yang jemur pakaian di kondisi yang berkabut ( apa mungkin kering y?). disini kita juga beli minyak tanah soalnya keringgalan waktu mau berangkat.
Kondisi desa sepi,dingin,berkabut. Sesekali ada kendaraam ,mobil bak terbuka yang membawa orang,mungkin petani apel. Kita mulai menyusuri jalan,soalnya tinggal bentar lagi sampai di desa ranu pane. Dan akhirnya kita sampai juga di ranu pane






            Di ranu pane (2100 m dpl) hawanya benar-benar dingin banget. Rasanya masuk sampai tulang. Karena berkabut juga tidak kelihatan danau ranu pane. Kita sampai di desa ranu pane sekitar  pukul 14.15 WIB. Waktu melakukan perijinan, barang-barang kita di data sama petugas, Cuma mengisi blanko saja tidak sampai mengeluarkan barang-barang. Tapi kalau membawa camdig harus membayar Rp.5000. oh ya jangan lupa bawa jaket dobel,baju hangat, sarung tangan, kerpus,kalau bisa dobel jaga-jaga waktu mendaki basah karena hawanya dingin banget.
Setelah perijinan selesai,kita bersih-bersih dulu dan sholat, maklum tadi perjanann berdebu. Di musola dan kamar mandi, airnya benar-benar dingin buanget, kayak air es, lebih dingin malah. Seger tapi dingin banget hehehe, mengigil dah habis wudhu. Sarung di karier sampai dingin.
Setelah wudhu kita makan dulu,soalnya kemungkinan malam baru sampai ranu kumbolo. Sekalian mengisi tenaga untuk pendakian. Di deket  pos perijinan ada warung nasi, jadi dijamin tiadak akan kelaparan. Ada nasi rawon,tahu telor,lodeh dll. Setelah kenyang akhirnya kita bersiap-sipa untuk melakukan pendakian.jam 15.30 kita berangkat. Ranu kumbolo tunggu kami







     

Thursday, 1 December 2011

RANUKUMBOLO


Q belum pernah ke ranu kumbolo,tapi untuk pertama kalinya akhirnya pada tanggal 20 Juni 2011 q melakukan perjalanan k ranu kumbolo. Q berangkat k ranu kumbolo tidak dengan anak-anak MP,ada sebagian tapi ini rencana jalan-jalan e temen e Guntur sebelum UAS. Rencana awal banyak yang ikut sekitar 16 orang,ada ceweknya juga (udh kepikiran nanti bias-bisa gendong kalo ada ceweknya,tapi tidak apa-apa). Hari jum’at pemantapan rencana dan mulai mengajak orang-orang yang pasti ikut Sabtu-minggu yang ikut berkurang,mulai dari yang tidak bisa sampai yang udah mau tapi membatalkan dengan alasan yang tidak jelas.
Setelah mantap akhirnya 10 orang yang pasti ikut,dan minggu sore belanja logistic, mulai dari mie,beras,telur,kopi,teh,roti,kue,dll. Karena belum punya tabung gas akhirnya beli tabung gas juga ( buat inventaris kalau naik gunung lagi jadi tidak usah pinjem lagi). Malam jam 20.00 nyewa perlengkapan kemah, mulai dari tenda, carier, kompor, nesting, dan tidak lupa sleping bag (recomamded banget kalo mau k ranu kumbolo). Habis nyewa perlengkapan tenda ada juga yang batalin k ranu kumbolo. Mesti menghitung-hitung lagi orang dan motor yang mau dibawa.
Oh iya kita yang ke ranu kumbolo ini belum ada yang pernah sama sekali ke ranukumblo, cuma tau aja kalau di ranu kumbolo itu danau e bagus. Jadinya tanya ke orang yang pernah ke ranu kumbolo,semeru. Q Tanya k mz Andrei dan mz heri,tapi mas andre masih sibuk jadi q tanya ke mas heri dulu. Pertama q Tanya tentang jalur dari malang ke tumpang, tumpang ranu pane, ranu pane ranu kumbolo. Q pernah k tumpang jadi setidaknya dah ngerti jalan, yang masih bingung setelah coban pelangi,soalnya katanya ada percabangan kalau ke kiri arah bromo, klo lurus ke ranu pane. Akhirnya sama mas heri akhirnya di buatin peta (yang penting bukan peta buta) arah dari malang k ranu pane sama tempat perijinan,ranu pane ke ranu kumbolo. Akhirnya jadi juga peta e hehehe


 
 
peta


Peta udah jadi semakin mantap buat perjalanan ke ranu kumbolo, minggu sore q Tanya lagi ke mas andre soalnya mas andre yang terakhir kali k semeru pasti masih inget medan e bagaimana. Tidak jauh beda apa yang dicritain sama mas heri, dia bilang kalau di ranu kumbolo suhunya dingin bangettttt. Harus bawa jaket dobel,baju dobel-dobel juga. Selain itu q juga Tanya temnq tukin (nama e hindra tapi panggilan e tukin hehehe) soalnya tukin terakhir ke bromo lewat tumpang dan dia pasti melewati separuh perjalanan dari tumpang ke ranu pane, di mana di pertigaan harus ke bromo dia salah jalan. Setelah tanya sana sini akhirnya q semakin mantap aja buat perjalanan kali ini.
Setelah menyewa peralatan tenda dan mau istirahat q masih kepikiran tentang tenda, q belum pernah masang tenda dome,Cuma pernah lihat waktu udah jadinya,kesalahan waktu kemah-kemah g lihat proses bagaimana masang tenda dome. Akhirnya q tanya mas heri bagaimana masang tenda dome, y udah di buka tenda 1 ,ibarat kuliah singkat q d ajarin masang tenda dome dan ternyata mudah. Jadi dah tenda e hehehe, itu sekitar pukl 10.00 malam. Setelah di beresin q jemput miko di landungsari, maklum miko baru pulkam dan g ada angkot.
Jam 11.00 malam tetep g bias tidur, g tenang kalo logistik dll belum di masukkan ke karier, maklum karier e yang satu masih di bawa Guntur, besok pagi baru paking, nonoton film g ada yang menarik, ada yang bikin g tenang lagi soal e kalau mau pendakian k gunung semeru harus ada surat keterangan sehat juga,ada materai juga, foto kopi identitas pribadi. Kalau keterangan sehat e q minta alfan buatin, biasa pakai teknologi scan hahaha. Habis itu bayangin gimana perjalanan besok, jam 12.00 akhirnya bisa tidur. Jam 4 bangun ,tapi habis sholat tidur lagi soalnya perjalanan pasti panjang
Jam 6 mempersiapkan barang-barang pribadi q,tapi belum tak masukkan carier maklum q nanti bawa karier barang-barang team jadi barang q tak masukkan karier team  ehehe. Setengah 7 baru indra yang datang. Habis itu Guntur dan Amrul yang datang,setelah itu Apta dan Rey yang muncul,habis itu miko, randy akhirnya muncul juga. Alfan baru datang jam 9. Tapi dia tidak membawa scan surat keterangan sehat,terpaksa nunggu lagi. Berangkat nya ternyata telat dari perkiraan. Jam 10.30 akirnya qt benar-benar berangkat



Berangkat pose dulu