Entri Populer

Wednesday, 11 November 2020

LANJUTKAN!!

 LANJUTKAN!!

Hmmmm mulai dari mana ya, sejak 2018 banyak hal yang terjadi, biar tidak lupa mana yang mau di tulis dulu,kita lanjutkan dari tempat tinggal dulu. Terakhir masih di Sawojajar, sekarang sudah pindah di kabupaten, tepatnya Desa Pakis.

Awal setelah dari Jakarta, tinggal di Rumah mertua, kadang kadang pulang ke Ngebruk, tapi ketika Istri sudah fix diterima jadi Dosen di Kampusnya dulu, akhirnya di putuskan ngontrak rumah, tidak jauh dari rumah mertua, beda satu blok. Juga satu arah dengan tempat jualannya mertua, dan tidak jauh dari tempat jualannya mertua, jadi Ayah bisa istirahat sambil jaga Gavan, dan gak jauh kalau mau bantu Ibu jualan.

Ngontrak 1 tahun sampai tahun 2019, 2019 di lanjut lagi 1 tahun, dan berhubung rumah Ayah sudah habis masa kontraknya, akhirnya semua pindah ke rumah kontrakan kita. Yang awalnya rumahnya masih kosong, gak banyak barang, tiba tiba penuh, jadi yang tinggal ada 7 orang. Rumahnya biasa, tapi di pojokkan jadi banyak lahan yang kosong, 5 mobil parkir sepertinya muat.

Awal Januari, pindah semua, belum sempat dirapikan, Ayah sakit. Dimulai ketika Ayah takziah ke saudara yang meninggal, pulangnya kakinya lecet, luka tidak kering kering, dibawa ke puskesmas, sudah di bersihkan tapi tetep tidak kering. Ayah sebelumnya punya diabetes, mungkin gula darahnya naik, jadi kering-kering. 2 kali ke puskesmas, lukanya semakin lebar dan mengeluarkan bau, akhirnya di bawa ke RS, setelah di bawa ke RS, akhirnya di rujuk ke RSSA karena ruang isolasi di RS tersebut sudah penuh, akhirnya di rujuk ke RSSA Malang.

Dirawat sekitar 3 hari, dokter memutuskan untuk diamputasi 2 jari kaki, karena sudah tidak bisa diselamatkan. Keluarga setuju, daripada lebih membahayakan. Setelah operasi, agak baikan, pulang kerumah, di lanjut terapi di Dokter Spesialis yang biasa merawat pasien diabetes. Hampir 2 minggu, kakinya yang luka di rawat. Tiap sore, dari sawojajar, ayah dan ibu naik Grab, kita nunggu di tempat praktek dokter di daerah Jl. Kawi, setelah dirawat lukanya, pulang ke Sawojajar. Begitu terus sampai kurang lebih 2 minggu.

Tapi Allah SWT lebih sayang Ayah, setelah hampir 1 bulan berjuang, Ayah meninggal hari rabu tanggal 27 Februari 2019. Paginya sempat ngantar barang-barangnya Ibu waktu jaga Ayah, sampai rumah, siap siap berangkat kerja, dapat kabar kalau Ayah meninggal dunia. Innalilahi Wa Innailaihi Rojiun. Sedih...

Sejak Ayah sakit, ibu jualan di rumah, bahkan setelah meninggal, sudah tidak jualan lagi. Adeeva juga lahir di bulan juli, tambah sibuk merawat cucu. 

Bulan September, ada rombongan orang ke rumah, satu mobil. Satu saudara yang punya kontrakan. Mengabarkan kalau adik mereka, yang punya kontrakan, meninggal dunia. Padahal sempat WA an, sekita bulan agustus. Saudaranya datang kerumah memberitahukan kalau tidak akan memperpanjang kontrakan, entah nanti dibangun atau di jual. Kita diberi kesempatan menyeleseikan kontrak sampai bulan Januari 2020.

Sebelumnya kita sudah nyari rumah, sekitar UIN, biar Mega gak kejauhan, ada yang cocok tapi belum selesai. Akhirnya rumah Ayah yang di Pakis, yang di kontrakkan ke orang sudah selesai, tidak kita perpanjang. kita renovasi, setidaknya Januari sudah bisa di tempati. Ya kita akhirnya pindah semua ke rumah Pakis, bagaimana ceritanya, tunggu ya


Pakis, 11 November 2020


Cap Jempol


Novan RP

No comments:

Post a Comment